kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik Capai 5,1% di 2023


Jumat, 31 Maret 2023 / 13:34 WIB
World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik Capai 5,1% di 2023
ILUSTRASI. pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasific diproyeksi naik di tahun 2023 oleh World Bank


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik mencapai 5,1% pada 2023. Target tersebut naik dari pertumbuhan ekonomi di kawasan yang hanya 3,5% pada 2022.

Target pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, terutama pembukaan kembali perekonomian China.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Manuela Ferro mengatakan, pembukaan kembali perekonomian China akan membuat ekonomi Negeri Tirai Bambu itu menguat ke level 5,1% dari 3% tahun lalu.

Sementara, pertumbuhan kawasan East Asia and Pacific (EAP) kecuali China diperkirakan akan melambat menjadi 4,9% dari pemulihan kuat pascacovid-19 sebesar 5,8% pada 2022.

Perlambatan itu terjadi karena inflasi dan peningkatan utang rumah tangga di beberapa negara yang akhirnya membebani konsumsi.

“Sebagian besar negara utama di Asia Timur dan Pasifik telah melewati masa sulit selama pandemi tetapi kini mereka perlu menavigasi lanskap dunia yang berubah,” ucap dia dalam konferensi pers World Bank’s East Asia and Pacific April 2023 Economic Update, Jumat (31/3).

Menurut Manuela, negara di EAP, termasuk Indonesia, Filipina, dan Vietnam, diprediksi akan memiliki laju pertumbuhan lebih moderat pada 2023 dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Bank Dunia Akan Menaikkan Pinjaman Hingga US$ 50 Miliar

Selain itu, sebagian besar negara Kepulauan Pasifik diperkirakan perekonomiannya akan tumbuh lebih cepat pada 2023. Akan tetapi, laju perekonomian Fiji yang sangat cepat pada 2022 kemungkinan akan berkurang tahun ini.

Dia juga berpendapat sebagian besar negara di kawasan EAP telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabil dibandingkan negara di kawasan lain selama dua dekade terakhir. Hasilnya, terjadi penurunan kemiskinan dan ketimpangan yang signifikan dalam dekade terakhir.

Namun, Manuela menegaskan, pergerakan untuk mengejar tingkat pendapatan per kapita negara-negara maju telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir karena pertumbuhan produktivitas dan laju reformasi struktural yang melambat.

"Mengatasi kesenjangan reformasi yang signifikan, terutama di sektor jasa, dapat memperbesar dampak revolusi digital dan mendorong produktivitas di berbagai sektor mulai dari ritel, keuangan, pendidikan, hingga kesehatan.

Perekonomian kawasan tersebut juga harus mengatasi tiga tantangan penting seiring dengan upaya para pembuat kebijakan untuk mempertahankan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca-Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo menyebut ketegangan yang meningkat antar mitra dagang utama akan mempengaruhi arus perdagangan, investasi, dan teknologi di seluruh kawasan.

Baca Juga: Ini Kecemasan Menteri Keuangan AS Atas Tindak Tanduk China di Institusi Global

Terlebih tingkat penuaan yang cepat pada penduduk negara-negara utama di Asia Timur dan Tenggara menimbulkan serangkaian tantangan dan risiko baru yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, keseimbangan fiskal, dan kesehatan.

Kawasan EAP juga secara khusus rentan terhadap risiko iklim yang mana sebagian akibat tingginya kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi di wilayah pesisirnya.  

“Deglobalisasi, penuaan, dan perubahan iklim membayangi prospek pertumbuhan kawasan yang telah berkembang pesat melalui perdagangan. Namun, promosi perdagangan, penanganan dinamika populasi, dan peningkatan ketahanan iklim berpotensi memperkuat pertumbuhan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×