kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.219   -124,00   -0,77%
  • IDX 7.001   -106,82   -1,50%
  • KOMPAS100 1.045   -19,13   -1,80%
  • LQ45 819   -15,02   -1,80%
  • ISSI 214   -2,85   -1,32%
  • IDX30 418   -8,59   -2,01%
  • IDXHIDIV20 503   -10,40   -2,03%
  • IDX80 119   -2,26   -1,86%
  • IDXV30 125   -2,20   -1,73%
  • IDXQ30 139   -2,68   -1,89%

IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI pada Tahun 2023


Jumat, 24 Maret 2023 / 16:41 WIB
IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Dana Moneter Internasional (IMF) mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023. 

Tim IMF yang dikepalai oleh Asisten Direktur IMF Cheng Hoon Lim mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 bisa mencapai 5% YoY. 

Ini lebih tinggi dari perkiraan IMF pada bulan Januari 2023, di mana lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,8% YoY. 

Lim mengungkapkan, penguatan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari pembukaan kembali perekonomian China dan melandainya inflasi global. 

Baca Juga: Pemerintah Terapkan Sejumlah Kebijakan untuk Mengantisipasi Risiko Ketidakpastian

"Pemulihan yang lebih cepat di China serta meredanya tekanan inflasi global dapat memperkuat permintaan ekspor Indonesia," tulis Lim dalam laporan Artikel IV khusus Indonesia edisi Maret 2023. 

Namun, meski memang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih rendah dari capaian pertumbuhan tahun 2022 yang mencapai 5,31% YoY. 

Lim bilang, termoderasinya ekonomi tahun ini seiring normalisasi harga komoditas di tengah kebijakan yang lebih ketat. 

Di sisi lain, pengetatan kondisi keuangan global secara tiba-tiba atau perlambatan ekonomi global bisa melemahkan neraca perdagangan Indonesia dan bisa menekan Rupiah. 

Plus, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung masih menjadi momok bagi rantai pasok dan memperkuat tekanan inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×