kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.513   23,00   0,15%
  • IDX 7.724   -10,91   -0,14%
  • KOMPAS100 1.201   -0,63   -0,05%
  • LQ45 959   0,26   0,03%
  • ISSI 232   -0,50   -0,21%
  • IDX30 492   -0,06   -0,01%
  • IDXHIDIV20 592   0,92   0,16%
  • IDX80 137   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 143   0,06   0,04%
  • IDXQ30 164   0,05   0,03%

Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 188,3 Miliar, AS & Jepang Kreditur Terbesar


Rabu, 15 November 2023 / 11:45 WIB
Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 188,3 Miliar, AS & Jepang Kreditur Terbesar
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4). Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 188,3 Miliar, AS & Jepang Kreditur Terbesar.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia pada kuartal III 2023 turun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN Pemerintah pada akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar US$ 188,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada akhir kuartal II 2023 yang mencapai US$ 192,5 miliar.

Berdasarkan data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi November 2023, Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara pemberi utang terbesar kepada pemerintah dengan nilai mencapai US$ 21,17 miliar, disusul Jepang sebesar US$ 7,95 miliar, dan Jerman sebesar US$ 3,97 miliar.

Kepala Departemen komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan, penurunan posisi ULN pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor non residen pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia pada Kuartal III-2023 Turun Jadi US$ 393,7 Miliar

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/11).

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas, sehingga mampu menopang dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah meningkatnya ketidakpastian kondisi perekonomian global.

Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 23,9% dari total ULN pemerintah, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 18,3%, jasa pendidikan 16,7%, konstruksi 14,2%, serta jasa keuangan dan asuransi 10,1%.

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” ungkapnya.

Baca Juga: Strategi Bisnis Adira Finance (ADMF) Tetap Tumbuh Positif di Tahun Politik

Berikut daftar 10 negara pemberi pinjaman terbesar ke pemerintah pada kuartal III 2023:

1. Amerika Serikat US$ 21,17 miliar

2. Jepang US$ 7,95 miliar

3. Jerman US$ 3,97 miliar

4. Perancis US$ 2,69 miliar

5. China US$ 1,34 miliar

6. Australia US$ 1,08 miliar

7. Amerika Lainnya US$ 971 juta

8. Korea Selatan US$ 842 juta

9. Singapura US$ 660 juta

10. Hongkong US$ 441 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×