kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 23 Juli 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Dorong Ekonomi, Indonesia Butuh Reformasi Pajak dan Efisiensi Belanja


Minggu, 22 Juni 2025 / 12:20 WIB
Dorong Ekonomi, Indonesia Butuh Reformasi Pajak dan Efisiensi Belanja
ILUSTRASI. ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat upaya mobilisasi pendapatan dan merasionalisasi belanja negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA.  Lembaga riset internasional, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO)  mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat upaya mobilisasi pendapatan dan merasionalisasi belanja negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam laporan terbarunya, AMRO menilai reformasi kebijakan dan administrasi perpajakan harus dipercepat untuk meningkatkan penerimaan negara. 

"Kebijakan pajak dan reformasi administrasi harus dimajukan untuk meningkatkan pendapatan," tulis AMRO dalam keterangannya, Minggu (22/6).

Lembaga ini juga mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melakukan efisiensi anggaran, antara lain dengan memangkas belanja yang tidak esensial serta memperbaiki penyaluran subsidi agar lebih tepat sasaran. 

Langkah ini akan memungkinkan lebih banyak sumber daya fiskal dialihkan ke pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Indonesia Bersiap! Sri Mulyani Akui Ketidakpastian Global Saat Ini Bersifat Permanen

AMRO juga menyambut baik rencana pemerintah melakukan skema pertukaran utang (debt switch) terhadap surat utang negara yang diterbitkan untuk Bank Indonesia selama masa pandemi.

Langkah ini dinilai sebagai kebijakan positif jika dijalankan secara hati-hati sesuai prinsip fiskal dan moneter yang bijak. 

AMRO mengingatkan pentingnya menjaga disiplin pasar dan memperkuat komunikasi dengan investor obligasi demi menghindari gejolak pasar.

"Upaya harus diperkuat sehubungan dengan keterlibatan investor obligasi dan pendalaman pasar obligasi," tulis AMRO.

Di sisi struktural, AMRO menekankan pentingnya percepatan reformasi untuk meningkatkan diversifikasi ekonomi dan produktivitas. 

Selain hilirisasi sumber daya alam, peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja di sektor pertanian, manufaktur, dan jasa khususnya pariwisata menjadi krusial.

Penguatan kapasitas implementasi pemerintah daerah juga disebut sebagai faktor penting dalam memperkecil ketimpangan ekonomi antarwilayah.

AMRO turut menyoroti peluncuran Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh pemerintah pada 2025. 

Lembaga ini dinilai memiliki potensi besar untuk mengarahkan investasi ke sektor-sektor berdaya tumbuh tinggi, namun dibutuhkan rencana investasi yang kredibel dan jelas untuk memperkuat kepercayaan investor.

Baca Juga: Ekonom AS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8% Jika Pemerintah Lakukan Ini

Untuk menarik investasi, khususnya investasi langsung asing (FDI), AMRO menyarankan agar pemerintah memperkuat rantai pasok lokal, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, memperkuat infrastruktur, serta memastikan regulasi yang ramah bisnis. 

Perluasan inklusi keuangan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), juga dianggap penting. Ini termasuk peningkatan akses terhadap alat pembukuan, fasilitasi kepatuhan pajak, serta perluasan partisipasi dalam platform keuangan digital.

Terakhir, AMRO menekankan pentingnya penurunan biaya pinjaman melalui peningkatan akses terhadap data keuangan, pengembangan sumber pendanaan non-bank, dan penguatan infrastruktur kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×