kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Dilema Fiskal Ambisi Prabowo Jadikan APBN 2027-2028 Defisit Nol Persen


Selasa, 19 Agustus 2025 / 18:04 WIB
Dilema Fiskal Ambisi Prabowo Jadikan APBN 2027-2028 Defisit Nol Persen
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (kanan, bawah) dengan disaksikan Ketua MPR Ahmad Muzani (kiri), Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin (kanan) menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2027–2028 tidak lagi mencatat defisit.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2027–2028 tidak lagi mencatat defisit. Target tersebut dinilai sebagai langkah berani, namun juga sarat dilema.

Kepala Pusat Makroekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rizal Taufiqurrahman mengatakan sejak krisis 1998, Indonesia hampir selalu mengelola APBN dengan defisit.

Hal ini terjadi karena penerimaan negara belum mampu menutup kebutuhan belanja yang bersifat rigid, seperti subsidi energi, gaji aparatur, dan pembayaran bunga utang. Kondisi tersebut membuat ruang fiskal sulit fleksibel.

Baca Juga: Prabowo Ingin Defisit APBN 0% di 2027-2028, Butuh Perluasan Basis Pajak

“Upaya menggeser APBN menuju keseimbangan bahkan surplus hanya mungkin jika tax ratio melonjak signifikan dalam waktu singkat, atau pemerintah melakukan pengetatan belanja yang cukup keras,” ujar Rizal kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).

Ia menekankan, defisit 0% memang dapat menjadi sinyal kredibilitas fiskal, misalnya utang lebih terkendali, ruang fiskal jangka menengah lebih lega, dan kepercayaan pasar meningkat. Namun, menurutnya, risiko yang muncul tidak bisa diabaikan.

“Risiko yang muncul adalah terjadi austerity by stealth (penghematan secara diam-diam), di mana kejar target surplus justru menekan daya dorong fiskal terhadap pertumbuhan,” tegasnya.

Baca Juga: Cita-Cita Prabowo, Tahun 2027-2028 Tidak Ada Defisit APBN

Selain itu, Rizal menilai ada potensi ruang belanja negara tereduksi, sehingga bisa mengorbankan program pembangunan jangka panjang yang produktif, termasuk infrastruktur, pendidikan, maupun industrialisasi.

Dengan kata lain, kebijakan tanpa defisit mungkin baik untuk disiplin fiskal, tetapi bisa kontraproduktif jika menekan belanja yang seharusnya menjadi instrumen akselerasi ekonomi.

Selanjutnya: Celios : Kelangkaan Beras Premium Akibat Distribusi SPHP yang Longgar

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×