kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Survei LPEM UI: 55% Pakar Ekonomi Sepakat Ekonomi Indonesia Semakin Memburuk


Minggu, 16 Maret 2025 / 12:24 WIB
Survei LPEM UI: 55% Pakar Ekonomi Sepakat Ekonomi Indonesia Semakin Memburuk
ILUSTRASI. Mayoritas pakar ekonomi menilai kondisi ekonomi Indonesia memburuk di semester I-2025 dibandingkan tiga bulan sebelumnya.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/12/2024


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI untuk semester I-2025 menunjukkan bahwa mayoritas pakar ekonomi menilai kondisi ekonomi Indonesia memburuk dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

Berdasarkan hasil survei LPEM UI yang dirilis Jumat (15/3), sebanyak 23 orang atau 55% dari 42 responden menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini lebih buruk, dengan 7 orang di antaranya menyebutnya jauh lebih buruk. Hanya satu responden yang melihat adanya perbaikan.

Dengan rata-rata tingkat kepercayaan sebesar 7,71, hasil survei ini mengindikasikan bahwa keprihatinan terhadap ekonomi nasional cukup kuat. 

Baca Juga: Kepala Bappenas Sebut Periode Ini Kesempatan Terakhir Lepas dari Jebakan Ekonomi 5%

Rata-rata persepsi ekonomi saat ini berada di angka -0,86 pada skala dari -2 (jauh lebih buruk) hingga +2 (jauh lebih baik), menegaskan bahwa pandangan negatif mendominasi di kalangan pakar.

Selain itu, survei yang dilakukan pada 14 hingga 24 Februari 2025 ini juga menunjukkan bahwa 23 dari 42 pakar ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari angka saat ini, meskipun tidak ada partisipan yang berpikir bahwa kontraksi akan lebih kuat.

Survei ini juga mencatat bahwa sebagian besar ahli percaya bahwa tekanan ekonomi tidak berubah atau secara signifikan lebih rendah dari periode sebelumnya.

Sekitar 9 dari 42 pakar ekonomi menganggap tekanan inflasi meningkat, sementara minoritas dua pakar ekonomi menganggapnya jauh lebih rendah dari sebelumnya.

Baca Juga: Fitch Ratings Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5% di 2026, Melambat di 2026

Sebaliknya, sebanyak 20 dari 42 pakar ekonomi (hampir 50%) memperkirakan bahwa inflasi akan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 8 pakar memperkirakan kondisi inflasi akan tetap sama, dan 8 lainnya menilai inflasi justru akan lebih rendah. 

Di sisi lain, 3 pakar memperkirakan tekanan inflasi akan jauh lebih tinggi, sedangkan 3 lainnya memprediksi inflasi akan jauh lebih rendah.

Selanjutnya: Hingga Pertengahan Maret 2025, Serapan Beras Bulog Capai 300.000 Ton

Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×