kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.224   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ini Alasan Utama Mengapa Indonesia Tak Membalas Tarif Trump seperti China


Rabu, 09 April 2025 / 03:10 WIB
Ini Alasan Utama Mengapa Indonesia Tak Membalas Tarif Trump seperti China
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sikap resmi dan langkah lanjutan menghadapi kebijakan tarif timbal balik dari Amerika Serikat atau dikenal tarif Trump.  REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sikap resmi dan langkah lanjutan menghadapi kebijakan tarif timbal balik dari Amerika Serikat atau dikenal tarif Trump. 

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan respon atas kebijakan tarif Trump usai rapat virtual yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang diikuti oleh menteri terkait. 

Diketahui, Indonesia menjadi salah satu dari 180 lebih negara yang terkena kebjikan tarif Trump pada Kamis (3/4/2025). 

Produk asal Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat dikenai tarif sebesar 32 persen. 

Merespon tarif timbal balik AS tersebut, sejumlah negara menyiapkan langkah balasan atau retaliasi seperti China, sebelum kebijakan tarif Trump itu berlaku mulai 9 April 2025. 

Lantas, bagaimana dengan pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif Trump tersebut? 

Baca Juga: Pengusaha Batubara Waspadai Dampak Kebijakan Tarif Trump ke Pasar Ekspor

Indonesia pilih jalur diplomasi 

Alih-alih melakukan pembalasan, pemerintah Indonesia justru memilih jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan (win win solution). 

Saat ini, pemerintah juga tengah menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), Kamar Dagang AS, dan negara mitra lainnya. 

“Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com pada Senin (7/4/2025). 

Menurutnya, pendekatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kerja sama dagang kedua negara. Di samping itu, pemerinah juga ingin menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional. 

Baca Juga: Hari Ini (8/4), Presiden Prabowo akan Umumkan Sikap RI Hadapi Kebijakan Tarif Trump




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×