kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.840   -275,00   -1,66%
  • IDX 6.008   -502,14   -7,71%
  • KOMPAS100 848   -81,62   -8,78%
  • LQ45 672   -62,52   -8,51%
  • ISSI 185   -16,31   -8,10%
  • IDX30 354   -32,37   -8,37%
  • IDXHIDIV20 430   -37,68   -8,05%
  • IDX80 96   -9,29   -8,81%
  • IDXV30 102   -8,93   -8,05%
  • IDXQ30 117   -10,10   -7,95%

Tak Seperti China, Mengapa Indonesia Tak Balas Saja Tarif Trump?


Selasa, 08 April 2025 / 07:09 WIB
Tak Seperti China, Mengapa Indonesia Tak Balas Saja Tarif Trump?
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sikap resmi dan langkah lanjutan menghadapi kebijakan tarif timbal balik dari Amerika Serikat atau dikenal tarif Trump.  REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sikap resmi dan langkah lanjutan menghadapi kebijakan tarif timbal balik dari Amerika Serikat atau dikenal tarif Trump. 

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan respon atas kebijakan tarif Trump usai rapat virtual yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang diikuti oleh menteri terkait. 

Diketahui, Indonesia menjadi salah satu dari 180 lebih negara yang terkena kebjikan tarif Trump pada Kamis (3/4/2025). 

Produk asal Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat dikenai tarif sebesar 32 persen. 

Merespon tarif timbal balik AS tersebut, sejumlah negara menyiapkan langkah balasan atau retaliasi seperti China, sebelum kebijakan tarif Trump itu berlaku mulai 9 April 2025. 

Lantas, bagaimana dengan pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif Trump tersebut? 

Baca Juga: Pengusaha Batubara Waspadai Dampak Kebijakan Tarif Trump ke Pasar Ekspor

Indonesia pilih jalur diplomasi 

Alih-alih melakukan pembalasan, pemerintah Indonesia justru memilih jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan (win win solution). 

Saat ini, pemerintah juga tengah menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), Kamar Dagang AS, dan negara mitra lainnya. 

“Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com pada Senin (7/4/2025). 

Menurutnya, pendekatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kerja sama dagang kedua negara. Di samping itu, pemerinah juga ingin menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional. 

Baca Juga: Hari Ini (8/4), Presiden Prabowo akan Umumkan Sikap RI Hadapi Kebijakan Tarif Trump



TERBARU

[X]
×