kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.629   6,00   0,04%
  • IDX 8.033   -17,77   -0,22%
  • KOMPAS100 1.119   -4,44   -0,40%
  • LQ45 805   -4,65   -0,57%
  • ISSI 279   0,00   0,00%
  • IDX30 422   -0,49   -0,12%
  • IDXHIDIV20 483   -2,32   -0,48%
  • IDX80 123   -0,50   -0,41%
  • IDXV30 132   -0,42   -0,31%
  • IDXQ30 134   -0,79   -0,58%

Luhut Akan Bertolak ke AS Bulan Depan, Bahas Negosiasi Tarif Resiprokal


Kamis, 14 Agustus 2025 / 19:42 WIB
Luhut Akan Bertolak ke AS Bulan Depan, Bahas Negosiasi Tarif Resiprokal
ILUSTRASI. Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana bertolak ke AS membahas kelanjutan negosiasi tarif resiprokal yang bakal dikenakan AS ke Indonesia


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana bakal bertolak ke Amerika Serikat (AS) membahas kelanjutan negosiasi tarif resiprokal yang bakal dikenakan AS ke Indonesia.

Dalam penjelasannya, Luhut mengaku bakal bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick pada September. Di mana, Luhut mengaku akan melobi agar tarif resiprokal yang dikenakan bisa kembali ditekan.

"Kita negosiasi, saya kira saya sudah minta waktu izin Presiden untuk bertemu dengan secretary Lutnick karena dia teman baik juga," jelasnya saat ditemui di Kantor DEN, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga: Luhut Kesal! Dunia Bergejolak, Tapi Indonesia Masih Sibuk Bahas Ijazah

Luhut menyebut rencananya pertemuan itu bakal dilaksanakan pada minggu kedua September 2025. Dia optimistis proses negosiasi tersebut bakal berjalan mulus.

"Saya juga akan bicara industri-industri yang padat karya seperti garmen, sepatu itu kita jangan terlalu direpotkan," tandasnya. 

Untuk diketahui sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32% menjadi 19%. Kesepakatan ini diumumkan Trump pada 15 Juli lalu setelah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto. 

Namun, penurunan ini disertai syarat produk AS bebas masuk ke RI. Indonesia juga harus menambah pembelian komoditas pertanian dan energi dari AS, serta membeli pesawat dari Boeing. 

Baca Juga: Luhut Panjaitan Sebut Tarif 19% Tidak Efektif Ungkit Pertumbuhan Ekonomi RI

Tak hanya Indonesia, Malaysia juga mendapatkan tarif 19% dari Trump. Angka ini lebih rendah dibandingkan tarif 25% yang sebelumnya ditetapkan Trump. 

Selain Indonesia dan Malaysia, Trump juga mengenakan tarif 19% pada barang impor Kamboja, Filipina, Thailand.

Untuk Vietnam, Laos, Myanmar dan Brunei Darussalam, tarif ditetapkan bervariasi mulai dari 20% hingga 40%. Sedangkan tarif untuk Singapura belum mencapai kesepakatan final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×