kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Menko Airlangga: Defisit Fiskal Indonesia Sudah Selaras dengan Standar OECD


Kamis, 05 Juni 2025 / 18:52 WIB
Menko Airlangga: Defisit Fiskal Indonesia Sudah Selaras dengan Standar OECD
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah memastikan bahwa kebijakan fiskal Indonesia, termasuk pengelolaan defisit anggaran, telah sesuai dengan standar negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Hal ini seiring dengan proses aksesi Indonesia menuju keanggotaan penuh OECD.

Baca Juga: Defisit APBN yang Melebar Berpotensi Menghambat Proses Aksesi OECD

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah telah menjalankan prinsip-prinsip disiplin fiskal yang diharuskan bagi calon anggota OECD.

“Termasuk kebijakan fiskal, cakupan budget defisit, dan makroprudensial lainnya, seluruhnya sudah sejalan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (5/6).

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menambahkan, berdasarkan referensi negara anggota OECD, kisaran defisit anggaran negara dalam kondisi normal berada di rentang 2% hingga 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Indonesia telah lama menganut disiplin ini,” tegasnya.

Ia menyebut, mayoritas negara OECD yang juga merupakan anggota Uni Eropa mengikuti pedoman EU Stability and Growth Pact yang menetapkan ambang batas defisit fiskal serupa.

Baca Juga: Indonesia Harus Bayar Iuran Jika Jadi Anggota Penuh OECD, Ini Perhitungannya!

Dalam laporan terbarunya, OECD memperkirakan defisit fiskal Indonesia akan naik dari 2,3% PDB pada 2024 menjadi 2,8% PDB pada 2025.

Sementara pemerintah dalam RAPBN 2025 menargetkan defisit sebesar Rp 616,2 triliun atau setara 2,53% terhadap PDB.

Langkah konsisten pemerintah menjaga defisit dalam rentang yang wajar diharapkan memperkuat kredibilitas fiskal dan mendukung proses aksesi Indonesia ke OECD.

Selanjutnya: Libur Panjang Idul Adha, KAI Sudah Jual 580.000 Tiket Kereta

Menarik Dibaca: Libur Panjang Idul Adha, KAI Sudah Jual 580.000 Tiket Kereta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×