Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan dalam forum bergengsi OECD Ministerial Council Meeting (MCM) yang digelar di Paris, Prancis.
Dalam sesi agenda bertema Leveraging the Digital Economy to Drive Growth for Shared Prosperity, Menko Airlangga hadir sebagai pembicara dan membahas investasi dalam ekonomi digital untuk memperkuat ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan.
"Indonesia terus berkomitmen memanfaatkan potensi besar ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang tidak hanya cepat, tetapi juga merata dan berkelanjutan," ujar Menko Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Kamis (5/6).
Baca Juga: OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI 2025, Pemerintah Fokus Jaga Daya Beli
Airlangga di hadapan para menteri dan pemangku kepentingan dari negara anggota OECD mengungkapkan, bahwa Indonesia saat ini merupakan pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai mencapai US$ 90 miliar dan diproyeksikan tumbuh menjadi US$ 360 miliar pada tahun 2030.
Untuk mewujudkan potensi tersebut, pemerintah Indonesia fokus pada tiga prioritas Utama yakni menutup kesenjangan talenta digital, mendorong inklusi digital, serta memperkuat ekosistem investasi digital.
Ia juga memaparkan program Indonesia Makin Cakap Digital yang menargetkan pemberdayaan 50 juta masyarakat dari seluruh provinsi agar mampu berpartisipasi aktif dalam ekosistem digital.
“Inklusi digital bukan hanya soal akses, tapi juga pemberdayaan agar seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi aktif di ekonomi digital,” tegasnya.
Dalam paparannya, Menko Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk mendorong kemajuan digital secara merata, seraya menyebut tiga inisiatif strategis.
Pertama, kemitraan ASEAN dan OECD melalui pelaksanaan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk memperkuat tata kelola data, kecerdasan buatan, dan perdagangan digital.
Kedua, program kesiapan foreign direct investment (FDI) digital, termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan koneksi antara perusahaan global dan startup lokal. Ketiga, harmonisasi standar digital dengan praktik terbaik OECD untuk memperkuat integrasi pasar dan tata kelola yang efisien.
Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas dukungan OECD terhadap proses aksesi Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut.
Baca Juga: Tarif Trump Bikin Ekonomi Suram, OECD Prediksi Ekonomi Global Cuma Tumbuh 2,9%
“Kolaborasi global sangat penting untuk menjembatani kesenjangan digital dan mewujudkan kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia, menurut Menko Airlangga, bertekad terus berperan aktif dalam panggung internasional, menjadikan transformasi digital sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Duta Besar RI untuk Prancis Mohamad Oemar, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Priyo Pambudi, serta Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.
Selanjutnya: Outstanding Digibank PayLater Bank DBS Tembus Rp 230 Miliar per April 2025
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 5-18 Juni 2025, Keju Mozzarella-Frozen Food Diskon 10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News