kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Komisi IV DPR Dukung Tambahan Anggaran Kementan Rp 44,64 Triliun pada 2026


Selasa, 08 Juli 2025 / 13:45 WIB
Komisi IV DPR Dukung Tambahan Anggaran Kementan Rp 44,64 Triliun pada 2026
ILUSTRASI. Komisi IV DPR RI mendukung tambahan anggaran Rp 44,64 triliun yang diminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Pagu Tahun Anggaran 2026.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komisi IV DPR RI mendukung tambahan anggaran yang diminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Pagu Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp 44,64 triliun dari yang ditetapkan sebelumnya Rp 13,75 triliun.

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung naiknya anggaran Kementan di tahun 2026 asalkan terdapat rincian program kerja yang baik.

“Kalau bapak menteri memberikan perincian program-program kerjanya Rp 44,64 triliun untuk apa saja, Insya Allah kami akan mendukung dan mendorong agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan bisa meningkatkan anggaran untuk Kementerian Pertanian,” ujarnya saat rapat bersama Kementan, Jakarta, Senin (6/7).

Baca Juga: Menteri Amran: Efisiensi Anggaran Kementan Tak Ganggu Target Swasembada Pangan

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS, Slamet mengungkapkan bahwa tambahan anggaran menjadi Rp 44,64 triliun ini perlu dibedah agar sesuai dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau ada pengajuan angka Rp 44,64 triliun kami dari Fraksi PKS tentunya juga akan mendukung dengan catatan ini dibedah agar sesuai dan mendukung program asta cita yang sudah ditentukan oleh presiden,” ungkapnya di lokasi yang sama.

Slamet menyebutkan beberapa catatan terkait naiknya anggaran tersebut, salah satunya diharapkan bisa menggenjot produksi pangan karbohidrat dan protein di tahun 2026 yang selama ini dinilai belum seimbang.

Baca Juga: Kementan Beberkan Strategi Seimbangkan Impor Sapi dengan Produksi Nasional

Menurutnya, jika hari ini pemerintah membuka keran impor 2 juta impor sapi hidup, ada peluang di tahun 2026 untuk menutup impor tersebut. Pasalnya, sarana dan prasarana yang dimiliki Kementan sudah cukup luar biasa.

“Contoh di Singosari ini luar biasa, saya dapat kabar terakhir straw-nya itu bisa menghasilkan pedet kembar, kalau ini didukung dengan anggaran yang luar biasa 2 juta ton yang kita impor itu sangat mungkin dipenuhi kita sendiri dengan dukungan (anggaran) itu,” terangnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meminta tambahan anggaran menjadi Rp 44,64 triliun di 2026 dalam mengejar target swasembada pangan.

Amran mengatakan, usulan tambahan anggaran ini telah disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

"Sebagaimana yang diperintahkan oleh Bapak Presiden, berkenaan dengan terbatasnya pagu indikatif Kementerian Pertanian telah bersurat ke Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan untuk mengusulkan pagu indikatif tahun anggaran 2026 yang sebesar Rp 13,75 triliun menjadi Rp 44,64 triliun," kata dia dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (7/7).

Dia bilang, tambahan anggaran ini akan digunakan untuk menggenjot produksi pertanian. Rinciannya, tambahan Rp 29,37 triliun akan digunakan untuk memperluas cetak sawah dari 225.000 hektare (ha) menjadi 275.000 ha. Selain itu, untuk bantuan benih dari 300.000 ha menjadi 1 juta ha.

Kemudian, sebesar Rp 10,07 triliun akan digunakan untuk kebutuhan produksi komoditas impor seperti bawang putih, kedelai dan gandum. Anggaran ini juga akan digunakan untuk pengembangan komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kelapa, kopi, kakao, mete, lada dan pala.

"Serta sebesar Rp 5,2 triliun untuk tambahan gaji dan tukin termasuk BOP sebagai konsekuensi pengalian PPL daerah ke pusat," katanya.

Diketahui, Pagu Indikatif Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp 13,75 triliun telah ditetapkan melalui surat bersama Pagu Indikatif Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 15 Mei 2025Hal Pagu Indikatif Belanja Kementerian Lembaga Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2026.

Penetapan itu dengan rincian belanja sebesar Rp 1,64 triliun, belanja operasional Rp 890 miliar, dan belanja non operasional sebesar Rp 11,23 triliun.

Selanjutnya: Gelaran IPO Semarak di Awal Juli, Tapi Pipeline Hanya Tersisa 4 Perusahaan

Menarik Dibaca: MyRepublic Uji Coba Pemasangan Fiber Optik Evolv dari Corning

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×