kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.371   51,00   0,31%
  • IDX 7.888   -2,30   -0,03%
  • KOMPAS100 1.108   -2,65   -0,24%
  • LQ45 827   -2,44   -0,29%
  • ISSI 266   0,12   0,05%
  • IDX30 428   -1,21   -0,28%
  • IDXHIDIV20 496   -0,31   -0,06%
  • IDX80 124   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 132   0,69   0,53%
  • IDXQ30 138   -0,38   -0,28%

Anomali, Panen Meningkat Tapi Terjadi Kelangkaan Beras


Jumat, 22 Agustus 2025 / 11:40 WIB
Anomali, Panen Meningkat Tapi Terjadi Kelangkaan Beras
ILUSTRASI. Pedagang menimbang beras di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (28/7/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Provinsi Gorontalo pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp503.854/kapita/bulan dan beras menjadi komoditas utama makanan pembentuk garis kemiskinan bulan Maret 2025 di wilayah perkotaan sebesar 31,44 persen. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/bar


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Anomali menjadi trending di dunia anak-anak dalam beberapa bulan terakhir. Di sektor pangan nasional pun juga terjadi anomali.

Anomali di anak-anak adalah tren penggabungan dua gambar animasi menjadi satu karakter baru yang trending di Tik Tok dan Instagram. Itu antara lain bernama Tung-tung Sahur (kentongan), Tralalero Tralala (hiu berseragam Nike), Bombardiro Crocodillo (pesawat berkepala buaya), Ballerina Cappucina (kopi berkepala balerina), dan U Din Din Din Din Dun (jeruk berotot).

Di sektor pangan, anomali terjadi karena Kementerian Pertanian (Kementan) klaim hasil panen meningkat. Namun kenyataan di lapangan, banyak warga mengeluhkan kelangkaan beras.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat rapat di DPR Kamis 21 Agustus 2025 menyampaikan bahwa potensi produksi beras Januari - September 2025 diproyeksikan mencapai 28,24 juta ton, naik 12,76% dari 2024 sebesar 25,04 juta ton. Dengan konsumsi beras nasional pada periode yang sama sebesar 23,38 juta ton, maka surplus beras diperkirakan mencapai 4,86 juta ton.

Baca Juga: Susul iPhone 16 & 15, Harga iPhone 14 Telah Turun Rp 5 Jutaan Agustus 2025

Kenyataan di lapangan, sejumlah konsumen mengeluhkan sulitnya menemukan beras dengan harga terjangkau, baik di minimarket maupun supermarket.

Diberitakan Kompas.com, salah satu keluhan diungkapkan akun Threads @kikinovrita. Ia mengaku kesulitan membeli beras di pasaran karena stok terbatas dan harganya melonjak. "Pagi tadi ke Superindo niat beli beras, sampai di area beras, kok stok berasnya sedikit banget, dan ternyata yang ready beras-beras mahal yang harga Rp 140.000/lima kilogram," tulisnya.

Akhirnya, pemilik akun tersebut memutuskan membeli beras secara daring karena tidak menemukan pilihan di toko ritel.

Kompas.com menelusuri kondisi stok beras di sejumlah minimarket di Jakarta Timur. Dari tiga minimarket yang disambangi, dua di antaranya baru menerima pasokan dari gudang atau distributor. Di salah satu minimarket Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, hanya terlihat lima karung beras merek Sania ukuran 5 kilogram di rak kecil bagian sudut toko. Selain itu, terdapat tiga karung beras merah ukuran 2 kilogram.

Imbas beras oplosan?

Imron (33), bukan nama sebenarnya, kasir di minimarket Kelurahan Tengah tersebut mengungkapkan stok beras sempat kosong cukup lama sebelum dikirim kembali pada Selasa (19/8/2025). "Iya, baru Sania karena biasanya kan banyak, baru kemarin datang beras itu karena sudah kosong sampai satu bulan, untuk harga Rp 73.500 per lima kilogram," kata Imron.

Imron menduga, stok beras kosong cukup lama menyusul isu beras oplosan yang sempat ramai dibicarakan masyarakat. "Kemarin ada isu oplosan, jadi barang datang dari gudang banyak, tapi ditarik lagi stoknya karena ada informasi beras oplosan," ucap Imron.

Tonton: Ironi OTT Wamenaker Noel Ditangkap KPK, Angka Pengangguran Indonesia Tinggi

Berhati-hati

Sementara, Ryan, kasir minimarket di kawasan Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, mengatakan, pasokan beras sangat terbatas dalam dua hingga tiga pekan terakhir.  "Iya itu doang stoknya. Lagi langka banget dua sampai tiga minggu inilah, enggak ada stok lain, merek itu harga Rp 115.000 per lima kilogram," ucap Ryan.

Ryan menambahkan, sejak isu beras oplosan mencuat, tokonya lebih berhati-hati dan hanya menjual beras yang sudah melewati proses quality control (QC). "Beras yang bermasalah enggak berani jual, makanya enggak berani jual lain (merek lain), yang lolos QC ini saja," katanya.

Beralih

Warga bernama Meri (31) mengaku sudah berkeliling ke banyak minimarket hingga wilayah Pela Mampang, Jakarta Selatan, untuk mencari beras premium. Ia pun berniat membeli beras eceran di toko ataupun pasar jika tak kunjung menemukan beras premium. “Iya, susah nyarinya sekarang, jadinya harus muter-muter, ini belum dapat. Tapi mungkin nanti mau beli di tempat eceran saja atau ke pasar,” kata Meri.

Sedangkan Rindi (26), warga Bekasi, menilai, kualitas beras yang ia beli di warung berbeda dari yang biasanya dijual di ritel modern. "Sekarang paling murah Rp 13.000 beras eceran itu, satu kilogram. Itu saja kalau dimasak warnanya agak kekuningan gitu," ujarnya.

Dengan harga tersebut, lanjut Rindi, ia justru mendapat kualitas yang lebih rendah dibanding beras premium yang sebelumnya bisa ia beli. "Biasanya kan Rp 13.000 sekilo dapat yang pandan wangi atau raja. Ini enggak sih," jelasnya.

Namun, di tengah keterbatasan stok beras premium, Rindi tak punya banyak pilihan.

Andalkan agen

Sementara, warga lainnya, Yani (51), mengaku tidak pernah membeli beras premium di minimarket maupun supermarket. Sejak dulu ia lebih nyaman membeli beras ke agen yang sudah terpercaya. “Enggak susah sih kalau saya, soalnya biasanya beli langsung ke agen beras gitu. Di sana juga suka ada yang 5 kg tapi bukan beras premium yang suka ada di minimarket,” jelas Yani, ditemui terpisah.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berburu Beras Premium di Minimarket Jakarta, Stok Langka Bikin Warga Beralih", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2025/08/21/08301211/berburu-beras-premium-di-minimarket-jakarta-stok-langka-bikin-warga?page=all#page2.

Baca Juga: Update Agustus 2025, Harga iPhone 16 Turun Rp 3 Juta, iPhone 15 Turun Rp 4 Juta

Selanjutnya: Bank Indonesia: Uang Beredar Capai Rp 9.569,7 Triliun per Juli 2025

Menarik Dibaca: Sukuk Negara Ritel SR023 Mulai Dijual Hari Ini, Kupon Tetap 5,80% dan 5,95%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×