Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun geram melihat reaksi pasar terhadap kebijakan program-program pemerintah, yang selalu menimbulkan efek negatif yang tidak berdasar, begitu juga dengan reaksi investor di pasar keuangan yang selalu melihat sentiment dan bukannya fundamental dalam memutuskan.
Misbakhun mencontohkan saat pemerintah membentuk BPI Danantara sebagai upaya memberikan daya dukung terhadap ekonomi Indonesia, justru direspon oleh pasar sebagai sentiment negative. Alhasil saham bank pelat merah seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, hingga BTN memerah kompak, bahkan di saat bank-bank ini berhasil catatkan pertumbuhan kinerja laba yang positif.
"Ini respon fundamental atau respon sentimen? Di saat mereka sedang lagi top performer, tapi direspons dengan sentiment negatif," ungkap Misbakhun dalam sebuah forum, Jumat (16/5).
Baca Juga: Banyak Dipertanyakan Investor Global, Misbakhun: Tak Perlu Khawatir dengan Danantara
Lebih jauh menurutnya investor dan publik harusnya lebih bijak dalam mengolah informasi yang ada. Perlu melakukan proses pengecekan dan validasi informasi agar tak gegabah dalam mengambil tindakan yang merugikan.
Misbakhun juga geram dengan beberapa lembaga rating yang memberikan rating underweight kepada IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan mengaitkannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap menganggu keseimbangan fiskal.
Baca Juga: Komisi XI DPR Sebut Pemerintah dan BI Bakal Terbitkan SKB untuk SBN Perumahan
"Kita harus bertanya dengan peratingan yang seperti ini. Mohon maaf. Orang kemudian mempertanyakan surat utang Indonesia juga diturunkan beberapa kali ratingnya oleh Investment Grid. Indonesia itu, sesulit apapun krisis 98, satu detik pun pemerintah Republik Indonesia tidak pernah menunda pembayaran bunga utang," terang Misbakhun.
Misbakhun juga menyampaikan, bahwa pasar tidak seharusnya meragukan fundamental negara Indonesia.
"Makanya saya bilang, kenapa kita kemudian dijebak kepada hal-hal yang tidak fundamental?," tutup Misbakhun.
Baca Juga: Komisi XI DPR Panggil Dirjen Pajak, Persoalkan Tax Ratio RI yang Rendah di ASEAN
Selanjutnya: LPS Yakin Indeks Manufaktur Akan Bangkit, Ini Sinyal Pemulihannya
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 16-23 Mei 2025, Pocky-Sunlight 600ml Harga Ekonomis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News