kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Indonesia Targetkan Pengiriman 425.000 Pekerja Migran pada 2026


Minggu, 16 Maret 2025 / 22:27 WIB
Indonesia Targetkan Pengiriman 425.000 Pekerja Migran pada 2026
ILUSTRASI. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menjawab pertanyaan dari Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (9/12/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menargetkan, Indonesia dapat mengirimkan sebanyak 425.000 pekerja migran pada tahun 2026.

Karding mengungkapkan bahwa saat ini permintaan tenaga kerja (job order) dari luar negeri mencapai 1,7 juta orang.

Namun, hingga kini, Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 297.000 tenaga kerja.

Baca Juga: Menteri P2MI: Pencabutan Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia 20 Maret 2025

"Remitansi yang masuk setiap tahun rata-rata cukup besar. Pada 2024 lalu, totalnya mencapai Rp 251 triliun," ujarnya saat menghadiri acara Pengukuhan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jumat (14/3).

Untuk itu, Karding menegaskan bahwa pemerintah akan meningkatkan jumlah pengiriman pekerja migran guna mendorong peningkatan remitansi di dalam negeri.

"Tahun depan, 2026, kami menargetkan penempatan 425.000 tenaga kerja dengan estimasi remitansi mencapai sekitar Rp 439 triliun," tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa peningkatan remitansi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, setiap kenaikan 1% dalam pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sekitar 800.000 tenaga kerja serta menurunkan angka pengangguran hingga 6,1%.

Baca Juga: Menteri PPMI: Prabowo Setuju Cabut Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi

Karding pun mendorong pengurus Kadin di daerah untuk berperan aktif dalam pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja.

"Saat ini, kita menghadapi isu banyaknya pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Saya kira, ini menjadi kesempatan bagi Kadin untuk lebih serius dalam berkontribusi terhadap kepentingan tenaga kerja," pungkasnya.

Selanjutnya: OJK Tengah Susun RSEOJK Terkait Co-Insurance, Ini Tanggapan ACPI dan ACA

Menarik Dibaca: Ciplaz Perkuat Dukungan UMKM dengan Foodcourt Tuang Riung dan Langit Rasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×