Reporter: Indra Khairuman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Investasi dianggap memiliki dampak yang jauh lebih signifikan dibandingkan dengan konsumsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah ingin mendorong ekonomi melalui sektor Makanan Bergizi Gratis (MBG), maka penguatan infrastruktur dan ekosistem industrinya harus diperkuat terlebih dahulu.
Akan tetapi, di Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran K/L terbesar untuk BGN, Polri, dan Kementerian Pertahanan.
David Ernest Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) menegaskan, bahwa investasi merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jadi Alasan BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50% pada Mei 2025
“Saya melihat dari investasi ya, jadi kalau misalnya pertumbuhan, double digit gitu ya, itu bukan hal yang mustahil ya,” ujar David kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).
Ia menjelaskan bahwa faktor yang paling penting bukan berasal dari konsumsi, tetapi dampak multiplier yang dihasilkan dari aktivitas investasi.
David juga menjelaskan bahwa alokasi belanja untuk Kementerian seperti Kepolisian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Sosial adalah hal yang biasa.
“Karena memang kan ini butuhkan belanja sosial, belanja Kesehatan, inikan sudah ada ketentuannya juga, termasuk pendidikan juga besar,” tegasnya.
Ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sangat penting agar pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan ekosistem industri yang mendorong sektor makanan bergizi.
Baca Juga: Ekonomi Lesu, Kelas Menengah Diharapkan Tetap Menjadi Penopang Pertumbuhan
“Jadi sehingga dampak multipliernya juga kuat gitu ke industri, industri yang terkait dengan MBG ini,” ucap David.
Ia mengingatkan bahwa tanpa penguatan kapasitas industri, dampak positif bagi perekonomian berpotensi tidak akan maksimal.
David juga mengingatkan bahwa jika hanya bergantung pada konsumsi dari MBG, dampaknya akan terbatas.
“Karena nanti ujung-ujungnya kalua kita tidak lakukan itu, malah nanti bisa mengganggu stabilitas ekonomi kita,” jelas David.
Maka itu, pengembangan pada sistem industri yang kuat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Naik 1% Rabu (21/5) Malam, Brent ke US$ 66,05 dan WTI ke US$ 62,74
Menarik Dibaca: Kasus Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara Asia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News