Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ekonomi lokal lesu, Indonesia masih memiliki momentum Indonesia merupakan bagian dari perubahan regional yang lebih luas. E.J. Nedder, CEO RSM International mengatakan, di seluruh kawasan ASEAN dan Asia Pasifik, pasar menengah berkembang menjadi kekuatan besar pertumbuhan berkelanjutan yang didorong oleh teknologi.
"Kawasan ini bukan hanya sebagai tempat untuk berekspansi, juga untuk membayangkan kembali cara mereka menjalankan bisnis,” kata Nedder, Selasa (20/5).
Network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar keenam di dunia mencatat pendapatan global RSM mencapai US$ 10 miliar pada tahun 2024. Kawasan Asia Pasifik mencatat pertumbuhan pendapatan regional sebesar 7% — dengan pendapatan
meningkat menjadi lebih dari US$ 1,1 miliar.
Melihat besarnya peluang bisnis, firma berusia 40 tahun itu mengadakan Konferensi Regional Asia Pasifik 2025 pada 19–22 Mei ini.Angela Simatupang, Senior Partner RSM Indonesia dan anggota Direksi RSM International mengatakan, pihaknya mendukung transformasi bisnis di berbagai sektor.
Baca Juga: Deputi Gubernur BI Sebut Ekonomi Indonesia Tahan Banting Hadapi Tantangan Global
James Komninos, Chairman RSM Asia Pacific Council dan anggota Direksi RSM International, memaparkan strategi global RSM menuju tahun 2030.
Ia menyoroti berbagai inisiatif seperti pengembangan pusat environmental, social and governance (ESG), penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga solusi keamanan siber yang kini mulai dikembangkan dan dijalankan oleh firma-firma RSM di Asia Pasifik. “Semangat kewirausahaan dan budaya kolaboratif di kawasan ini menjadi kunci dalam menjawab tantangan masa depan," tukasnya.
Nah, dalam konferensi internasional RSM itu, para peserta membahas berbagai topik strategis seperti posisi Indonesia dalam rantai\pasok global, transformasi digital, dan peran kawasan dalam mendorong pertumbuhan lintas negara.
Berbagai peluang strategis yang dibahas meliputi pengembangan rantai pasok kendaraan listrik, pertumbuhan energi hijau, layanan keuangan digital (fintech), serta sektor pariwisata dan teknologi kesehatan. Kebijakan hilirisasi industri serta pengembangan 24 Kawasan Ekonomi Khusus juga menjadikan Indonesia semakin menarik bagi investor.
“Konferensi ini bukan sekadar agenda tahunan — ini adalah ruang bersama untuk belajar, menjalin hubungan, dan merancang masa depan bersama," kata Angela.
Selanjutnya: Simak Jadwal Pembayaran Dividen Final Vale Indonesia (INCO)
Menarik Dibaca: Nggak Mau Ribet? Order Promo Pizza Hut My Box Saja, Combo Hemat buat Maksi Cepat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News