kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ekonom Indef Sebut Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I-2024 Tak Optimal


Selasa, 07 Mei 2024 / 15:13 WIB
Ekonom Indef Sebut Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I-2024 Tak Optimal
ILUSTRASI. Suasana masyarakat berbelanja kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan puasa di ritel modern, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/3). Indef Menilai Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I 2024 Masih Kurang Optimal.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Meski pertumbuhannya paling besar, kontribusi atau distribusi konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 6,25%, dan konsumsi LNPRT hanya sebesar 1,43%. Ini jauh lebih rendah dari konsumsi rumah tangga yang kontribusinya paling tinggi yakni sebesar 54,93%.

Meskipun kecil kontribusinya ke pertumbuhan ekonomi, namun Ahmad menyayangkan tingginya konsumsi pemerintah dan LNPRT tidak bisa menjadi penggerak atau stimulus konsumsi rumah tangga agar bisa tumbuh lebih tinggi lagi.

“Jadi belanja pemerintah bukan hanya sekedar mengeluarkan uang dari APBN, tapi harapannya untuk menggerakan ekonomi di komponen lainnya. Misalnya gelontoran anggaran pemerintah diharapkan bisa stimulus konsumsi masyarakat, investasi sampai ke ekspor, tetapi kelihatannya belum sampai ke sana,” ungkapnya.

Baca Juga: Ekonom: Indonesia Butuh Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Di samping itu, Ahmad juga menilai upaya pemerintah untuk menstimulus perekonomian belum begitu berhasil. Salah satunya karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.

“Artinya stimulus yang digelontorkan baik dari sisi produksi dan konsumsi belum terkena, belum bisa menggerakan ekonomi secara optimal,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×