Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, impor diprediksi naik menjadi US$ 19,93 miliar, dari US$ 19,47 miliar pada Agustus.
Kenaikan ini didorong meningkatnya permintaan bahan baku seiring ekspektasi penguatan ekonomi nasional hingga akhir tahun.
Dari sisi lain, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan surplus neraca dagang akan turun tajam ke US$ 3,15 miliar pada September 2025. Ia memprediksi ekspor hanya tumbuh 4,22% secara tahunan, sementara impor meningkat 5,35%.
Baca Juga: Ekonom BCA Prediksi Surplus Neraca Dagang Juli 2025 Menyusut Jadi US$ 3,0 Miliar
“Dari sisi harga, beberapa komoditas ekspor seperti batubara mengalami penurunan signifikan. Sementara komoditas lain seperti gas, logam, CPO, minyak, gandum, dan emas justru naik dibanding bulan lalu,” kata David kepada KONTAN.
Dengan tren tersebut, para ekonom menilai neraca perdagangan Indonesia masih akan tetap positif, namun dengan surplus yang semakin menipis, seiring normalisasi ekspor dan meningkatnya kebutuhan impor di tengah pemulihan ekonomi domestik.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Surabaya dan Wilayah Jawa Timur Hari Ini Sabtu (1/11/2025)
Menarik Dibaca: Manfaat Jus Alpukat untuk Pasien Asam Urat, Cek Informasi Selengkapya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













