Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2025 akan menyempit dibanding bulan sebelumnya.
Menjelang rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 September 2025, David memproyeksikan surplus perdagangan Juli hanya mencapai US$ 3,007 miliar atau lebih rendah dibandingkan bulan Juni sebesar US$ 4,10 miliar.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Menyusut Jadi US$ 4,10 Miliar pada Juni 2025
David menjelaskan, proyeksi tersebut didasarkan pada kinerja ekspor yang diperkirakan tumbuh 4,98% secara tahunan (yoy), namun secara buanan (mom) turun 0,39%. Sementara itu, impor diperkirakan merosot 6,43% yoy, tetapi meningkat 5,20% mom.
“Surplus perdagangan mengecil karena impor yang meningkat dibanding bulan lalu, sedangkan ekspor cenderung stagnan. Kelihatannya ada tendensi front loading impor bahan baku/mentah untuk kebutuhan produksi maupun ekspor jelang penerapan tarif Trump,” ujar David kepada Kontan, Minggu (31/8/2025).
Baca Juga: Ditopang Batu Bara dan CPO Neraca Dagang Juni 2025 Diprediksi Surplus US$ 2,86 Miliar
Menurutnya, meskipun terms of trade Indonesia atau rasio antara harga ekspor dan Harga impor meningkat, data awal perdagangan luar negeri menunjukkan adanya penurunan ekspor bulanan, sementara impor justru naik.
“Data exim (export-import) negara-negara lain terhadap Indonesia menunjukkan ada penurunan ekspor secara bulanan tetapi kenaikan impor juga terjadi secara bulanan,” tambahnya.
Baca Juga: Surplus Perdagangan RI Berlanjut, tapi Tekanan Terhadap Rupiah Masih Kuat
Selanjutnya: Fairy Event Grow a Garden: Panduan Cara Mengikuti Event Tersebut dan Daftar Reward
Menarik Dibaca: Ini KA Jarak Jauh yang Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara hingga 2 September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News