Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Menteri Nasir menambahkan, metode pembelajaran seperti ini bisa membuat mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam menyerap materi yang sulit sekalipun dengan metode pembelajaran yang sangat sederhana.
Menteri Nasir juga mengimbau kepada pimpinan perguruan tinggi lain untuk mulai bergerak melakukan metode pembelajaran yang baru dan inovatif di tengah perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang sangat ini sedang kita hadapi.
“Saya rasa perguruan tinggi harus melakukannya, kalau kita tidak punya fasilitasnya karena biaya yang sangat tinggi, untuk itu saya selalu sampaikan untuk perguruan tinggi agar melakukan kolaborasi. Kalau tidak dengan kolaborasi rasanya itu akan sulit untuk dikembangkan,” tambah Nasir.
Dirinya juga mengatakan, Kemenristekdikti juga sudah menerbitkan peraturan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk mengembangkan metode pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan memudahkan akses masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Turut hadir pada acara ini Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Founder Mochtar Riady Institute of Nanotechnology-MRIN Mochtar Riady, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, Rektor Universitas Pelita Harapan Jonathan L. Parapak, Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis, Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono, Direktur Pengembangan Teknologi Industri Hotmatua Daulay, Civitas Akademika Universitas Pelita Harapan serta tamu undangan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News