kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Publik dan Ekonom Mempertanyakan Data BPS yang Janggal, Begini Respons Sri Mulyani


Rabu, 06 Agustus 2025 / 20:45 WIB
Publik dan Ekonom Mempertanyakan Data BPS yang Janggal, Begini Respons Sri Mulyani
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait keraguan publik dan para ekonom terkait data-data indikator pertumbuhan ekonomi.ANTARA FOTO/Fauzan/nz


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait banyaknya keraguan publik dan para ekonom terkait data-data indikator ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% pada Kuartal II-2025.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap mempercayai integritas data Badan Pusat Statistik (BPS), menyusul adanya keraguan dari sejumlah ekonom terkait angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12%.

“Ya kita selama ini menggunakan BPS. Jadi BPS tentunya menjelaskan mengenai datanya, metodologinya, sumber informasinya, kita tetap mempercayai BPS," ungkapnya kepada awak media usai Rapat Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: Ekonom Pertanyakan Lonjakan Investasi di Laporan BPS, Data PMTB dan BKPM Tak Selaras

Ia juga menekankan bahwa seluruh indikator yang digunakan pemerintah, baik terkait konsumsi rumah tangga maupun indikator lain, mengacu pada data resmi dari lembaga statistik negara tersebut.

Seperti misalnya mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) hingga konsumsi rumah tanggap.

"Ya kan kita lihat semua indikator berdasarkan BPS, DTSEN, mengenai rumah tangga juga dari mereka. Jadi saya rasa BPS tetap berpegang kepada integritas pada datanya," tandasnya.

Selanjutnya: Maximus Insurance Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Jadi Tantangan pada Semester II

Menarik Dibaca: Hingga Juli, Railink Catat 4 Juta Penumpang Naik KA Bandara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×