kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.494   1,00   0,01%
  • IDX 7.644   -186,57   -2,38%
  • KOMPAS100 1.065   -24,41   -2,24%
  • LQ45 779   -17,75   -2,23%
  • ISSI 259   -6,13   -2,31%
  • IDX30 404   -9,70   -2,35%
  • IDXHIDIV20 470   -10,80   -2,25%
  • IDX80 118   -2,57   -2,13%
  • IDXV30 126   -2,82   -2,18%
  • IDXQ30 131   -3,10   -2,32%

Rosan: Danantara Akan Bereskan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh


Rabu, 06 Agustus 2025 / 13:52 WIB
Rosan: Danantara Akan Bereskan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
ILUSTRASI. Rosan Roeslani buka suara terkait rencana Danantara untuk masuk ke konsorsium BUMN untuk menyelesaikan persoalan utang proyek Kereta Cepat Whoosh.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani buka suara terkait rencana Danantara untuk masuk ke dalam konsorsium BUMN dalam menyelesaikan persoalan utang proyek Kereta Cepat Whoosh

Rosan memastikan bahwa keterlibatan Danantara tidak bersifat sementara, melainkan diarahkan untuk menyelesaikan persoalan secara menyeluruh.

"Kalau kita melakukan suatu corporate action itu harus tuntaskan masalah ya. Jadi, bukan hanya sifatnya menunda masalah," tegas Rosan, Selasa (5/8/2025).

Namun demikian, Rosan belum merinci langkah konkret apa yang akan diambil pihaknya dalam restrukturisasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ia juga tidak memberikan kepastian apakah opsi memperpanjang tenor utang menjadi salah satu solusi yang tengah dikaji.

Baca Juga: Whoosh Layani Lebih dari 120.000 Penumpang Selama Libur Panjang 25–29 Juni 2025

"Nanti pada saatnya kita akan umumkan langkah-langkah untuk merestrukturisasi KCIC ini," tambahnya.

Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Whoosh diketahui mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) dari rencana awal sebesar US$ 6 miliar menjadi US$ 7,2 miliar. Dari total kelebihan biaya sebesar US$ 1,2 miliar, sebanyak 60% atau sekitar US$720 juta dibebankan kepada konsorsium Indonesia, dan sisanya 40% atau sekitar US$ 480 juta ditanggung oleh pihak China.

Konsorsium Indonesia tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang memegang 60% saham KCIC, operator resmi proyek kereta cepat tersebut. Adapun anggota konsorsium PSBI terdiri dari empat BUMN besar, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) (PTPN).

Keterlibatan Danantara diharapkan bisa memberikan suntikan solusi baru, baik dari sisi finansial maupun restrukturisasi korporasi, demi kelangsungan proyek strategis ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×