Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
Sebagai pengusaha, saya bersyukur dapat hidup lebih dari cukup. Namun, sangat banyak yang hidupnya jauh dari cukup. Saya terpanggil untuk turun tangan, mengembalikan apa yang Tuhan berikan kepada saya bagi sesama yang membutuhkan. Melalui Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat, apa yang saya terima, saya bagikan kepada sesama.
Sampai hari ini, ada lebih dari 19 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia yang dibantu pendidikannya, 1.5 juta pasien yang terlayani oleh 35 klinik kesehatan murah, lebih dari 6000 anak yatim piatu dibantu biaya hidupnya, lebih dari 13.000 kacamata diberikan kepada yang membutuhkan, lebih dari 6000 paket buku telah dibagikan kepada siswa yang membutuhkan, dan lebih dari 800 guru telah dilatih agar menjadi guru yang lebih kompeten dan bersemangat dalam menjalani profesi mulia itu.
Less for self, more for others, enough for everyone.
Saya tahu, semua itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah kesenjangan di Indonesia. Tapi setidaknya, sejauh yang saya mampu, saya memberikan HARAPAN dan KESEMPATAN bagi sesama yang membutuhkan.
Besar-kecilnya dampak, tidak menjadi masalah. Yang lebih penting adalah mencoba melakukan apa yang bisa dilakukan, untuk membuat Indonesia menjadi sedikit lebih baik, dari waktu ke waktu. Itu sudah cukup bagi saya.
Maka sekali lagi, dari lubuk hati yang paling dalam, TERIMA KASIH ITB, TERIMA KASIH INDONESIA. Saya bersyukur atas hidup yang Tuhan berikan kepada saya.
Terakhir dari TP Rachmat
Seorang lulusan Harvard University, Lucila Hanane Takjerad, yang adalah seorang anak pengungsi dari Aljazair bercerita bahwa dia berkesempatan sekolah di Harvard karena suatu ketika ada seorang asing yang membantu ibunya untuk mendaftarkan nama mereka sebagai imigran Amerika Serikat.
Sampai saat ini, Lucila belum mengenal orang itu, dan belum bisa berterima kasih atas bantuan yang kecil dan sederhana itu. Hal kecil dan sederhana yang memberikan HARAPAN dan KESEMPATAN kepada Lucila dan keluarganya.
Tanpa bantuan dari orang asing itu, Lucila tidak akan pernah jadi imigran, mendapatkan kewarganegaraan Amerika Serikat, dan berkesempatan mengenyam pendidikan di Harvard University. Saya menutup pidato ini dengan menyampaikan kalimat Lucila dalam pidato inaugurasinya di Harvard University:
“Do the least you can do now, because the least you can do, might turn out to be the most significant for others.”
Terima kasih, kiranya Tuhan memberkati kita semua.
Bandung, 3 Juli 2019 TP. Rachmat
Baca Pidato TP Rachmat Bagian 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News