kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pidato TP Rachmat: Pendidikan harus menanamkan values & membangun mindset (Bagian 2)


Sabtu, 06 Juli 2019 / 22:14 WIB
Pidato TP Rachmat: Pendidikan harus menanamkan values & membangun mindset (Bagian 2)


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kecintaan Theodore Permadi (TP) Rachmat terhadap bangsa tidak perlu diragukan lagi. Isi pidato dalam acara penganugerahan Doktor Honoris Causa sangat menggugah. Dia memilih pidato yang berjudul “Karakter dan Mindset Sebagai Penentu Keberhasilan dan Kelangsungan Bangsa”.

Tak ayal, TP Rachmat sangat mencintai pendidikan. Begini sambungan kutipan pidato TP Rachmat soal pendidikan:

Masa kuliah di ITB adalah masa yang sangat menyenangkan. Tidak hanya karena proses pendidikannya, namun juga karena saya belajar bermasyarakat dan berteman di sini. Saya menjadi pribadi yang makin sadar akan keberagaman karakter manusia, pentingnya tolong-menolong, menghargai pandangan dan  perbedaan satu sama lain, serta menjaga dan mengutamakan relasi antar manusia di atas berbagai bentuk persaingan.

Alm. Budiharjo, Alm. Purnardi Djojosudirdjo, Alm. Palgunadi Tatit Setyawan, Alm. Benny Subianto, adalah beberapa nama dari begitu banyak nama sahabat tumbuh bersama, berjuang bersama, dan bahkan berkarya bersama dalam hidup.

Dari sahabat-sahabat saya itu, saya belajar untuk menyadari, menerima dan menghargai perbedaan. Tumbuh bersama mereka, saya menjadi makin paham bahwa perbedaan suku, agama, ekonomi, tidak perlu menjadi sumber perselisihan. Perbedaan memperkaya wawasan, perbedaan membangun kebijaksanaan, perbedaan mengasah kepekaan.

Dalam persahabatan kami, ada benang merah yang mengikat serta mempersatukan kami. Benang merah itu adalah kesamaan cara berpikir dan nilai inti. Saya mengenang sahabat-sahabat saya sebagai manusia yang optimis, positif, pantang menyerah, dan terus berusaha untuk tumbuh sebagai pribadi.

Secara khusus, ijinkan saya untuk berbagi cerita tentang persahabatan saya dengan Alm. Pak Benny Subianto. Beliau dari Madura, saya dari Kadipaten. Beliau pribumi, saya non pribumi. Beliau muslim, saya Katolik. Beliau sabar dan hati-hati, saya lebih tidak sabar dan impulsif.  Semua perbedaan itu, sama sekali tidak mempengaruhi kecocokan dan kepercayaan kami satu sama lain. Persahabatan, dan bahkan persaudaraan yang begitu mendalam terus lestari puluhan tahun, melebar sampai kepada kedua keluarga besar, lintas generasi.

Dalam hal values, almarhum Pak Benny Subianto, menggambarkan pentingnya values dengan sangat baik, “We have to change with changing time, but we have to hold on to unchanged values”.

Pak Benny peka dan terus beradaptasi dalam perubahan, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai inti yang diwariskan oleh para pendahulu.

Bersamanya, saya membangun United Tractors, Astra, Adaro, dan sektor agribisnis di Triputra Group. Saya mengenang beliau sebagai sahabat yang tulus, setia, dan terus tumbuh sebagai pribadi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×