Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5,2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, justru target pertumbuhan tersebut lebih rendah dari potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan.
David optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 bisa tumbuh mencapai 5,5% yoy hingga 5,7% yoy.
"Sebenarnya (target tersebut) realistis, tetapi potensial pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sampai 5,5% yoy hingga 5,7% yoy," terang David kepada Kontan.co.id, Kamis (17/8).
Baca Juga: Pemerintah Bidik Setoran Pajak Penghasilan Rp 1.139,8 Triliun pada 2024
Namun, David memberi catatan. Potensi pertumbuhan yang lebih tinggi tersebut juga harus diimbangi dengan upaya ekstra pemerintah.
Terutama, pada tahun depan adalah tahun terakhir jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini bisa dilakukan dengan mendorong belanja negara yang cepat dan diarahkan pada belanja produktif.
Adapun pada tahun 2024, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebanyak Rp 3.304,1 triliun, atau naik 5,8% dari outlook belanja tahun 2023.
Bila belanja yang telah dialokasikan bisa terserap dengan baik dan tepat sasaran, David yakin pertumbuhan ekonomi tak hanya tumbuh lebih tinggi, tetapi juga berdampak pada pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Sektor Dalam Negeri Jadi Tumpuan Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan
Alias, target tingkat kemiskinan pada tahun 2024 yang dipatok 6,5% hingga 7,5% juga mungkin tercapai.
Selain itu, pemerintah juga terus bisa menggenjot investasi, terutama dari segi efektivitas dan efisiensi. Mengingat, rasio inefisiensi penggunaan modal (ICOR) Indonesia relatif lebih tinggi dari negara lain.
Lebih lanjut, PR untuk menjaga pertumbuhan ekonomi juga kemudian akan diemban oleh pemerintahan baru selanjutnya.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 17 Agustus 2023, Cek Daftarnya di Sini
David pun memberi pesan. Pemerintahan baru perlu untuk memetakan program yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan. Agar, masyarakat juga pelaku bisnis mengetahui hal riil yang akan dilakukan.
"Inflasi masih menjadi perhatian, tensi geopolitik masih tinggi dan el nino akan berpengaruh pada pangan. Harus tetap waspada," tandas David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News