kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Minyak dunia turun, BBM belum tentu turun


Sabtu, 22 Juni 2013 / 00:01 WIB
Minyak dunia turun, BBM belum tentu turun
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (kiri) dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktur Pengelolaan Kas Negara Noor Faisal Achmad (kanan). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tampaknya tidak akan mengalami penurunan lagi, meskipun harga minyak di pasar dunia menurun. Pasalnya, ada banyak variabel pendorong kenaikan harga BBM dan bukan hanya tergantung dari harga minyak dunia semata.

Jero menegaskan, jika harga minyak dunia turun, harga BBM belum tentu turun. Pasalnya, variabel kenaikan harga BBM ditentukan oleh tiga hal. Pertama harga minyak mentah Indonesia (ICP), kedua nilai kurs rupiah terhadap dollar, apakah rendah atau tinggi, dan ketiga adalah tingkat konsumsi BBM dalam negeri. 

"Jadi ketiga hal ini yang menentukan naik atau turunnya harga BBM," ujar Jero kepada KONTAN, usai mengumumkan kenaikan harga BBM di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jumat (21/6). 

Jero mensinyalir kemungkinan besar pemerintah tidak akan lagi menurunkan harga BBM. Namun pemerintah akan lebih fokus membuat agar subsidi tepat sasaran. Selama ini, pemerintah menilai 70% subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat mampu.

Namun Jero berjanji bahwa pemerintah akan berusaha meningkatkan produksi ICP hingga mencapai 1 juta barel per hari, dan memotong rantai perizinan yang panjang. Jika selama ini ada sampai 25 tahap perizinan, dan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun, maka pemerintah akan memotong proses perizinan tersebut. "Namun proses peningkatan produksi itu tidak bisa buru-buru, tapi membutuhkan waktu," imbuh Jero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×