kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akhirnya, BBM bersubsidi naik!


Jumat, 21 Juni 2013 / 22:16 WIB
Akhirnya, BBM bersubsidi naik!
ILUSTRASI. Menurut Henley Passport Index, Jepang dan Singapura sekali lagi memegang predikat dua paspor paling kuat di dunia untuk tahun 2022. jpninfo.com


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik terhitung pukul 00.00 WIB atau Sabtu (22/6) dini hari. Pemerintah mengumumkan keputusan tersebut setelah melakukan rapat koordinasi (Rakor) di Kementerian Koordinator Perekonomian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengumumkan kenaikan harga BBM yang efektif mulai berlaku tengah malam.

"Penyesuaian harga jual eceran BBM bersubsidi. Bensin premium RON 88 Rp 6500 per liter. Solar Rp 5500 per liter. Harga berlaku serentak di seluruh Indonesia mulai Sabtu (22/6) pukul 00.00 WIB. Demikian pengumuman ini untuk diketahui dan dilaksanakan," ujar Jero dalam konferensi pers, Jumat (21/6). Kenaikan harga BBM ini merupakan alternatif terakhir setelah pemerintah melakukan berbagai upaya. 

Jero mengumumkan kenaikan harga BBM berdasarkan instruksi dari Presiden Susilo Bambang (SBY). Presiden juga menginstruksikan agar semua menteri kabinet Indonesia bersatu jilid II ikut bersama-sama dengan Jero Wacik saat mengumumkan kenaikan harga BBM. Hal itu sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah untuk menjalankan keputusan tersebut.

Dengan kenaikan harga ini, maka harga premium naik dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Kenaikan harga BBM ini juga dibarengi dengan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Pembagian bantuan ini mulai efektif mulai besok, Sabtu di sejumlah  kantor pos di Indonesia.

Ada sebanyak 15,5 juta kepala keluarga yang akan menerima bantuan ini. Namun sejumlah protes muncul akibat pembagian BLSM ini karena dikhawatirkan dimanfaatkan pemerintah untuk kepentingan politik menjelang pemilihan umum tahun 2014 mendatang. 

Hadir dalam pertemuan tersebut semua menteri antara lain  Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Perencana Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri, Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring.Tampak juga Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto dan Kapolri Timur Prdopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×