Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Setelah akhirnya pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Jumat malam ini (21/6), buruh tak surut untuk terus mengecam keras kebijakan pemerintah tersebut.
Said Iqbal Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan buruh tetap menolak kenaikan harga BBM karena mengakibatkan daya beli buruh dan rakyat menurun tajam. Alasannya, kenaikan harga BBM ikut memicu kenaikan harga-harga kebutuhan lainnya. Tak terkecuali biaya sewa rumah buruh, ongkos transportasi, dan harga barang naik semua.
"Pengalihan subsidi BBM juga tidak dialihkan untuk jaminan kesehatan gratis, membangun transportasi publik dan perumahan rakyat. Pemerintah malah memberikan BLSM yang bersifat politis," kata Said kepada Kontan, Jumat malam (21/6).
Atas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, buruh akan melanjutkan aksi massa lebih besar. Puncaknya 10 juta buruh akan melakukan mogok nasional pada 16 Agustus 2013. Aksi itu tidak mustahil akan dipercepat. "Serikat pekerja juga akan memulai perjuangan kenaikan upah minimum sebesar 50%," kata Said.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News