kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata superprioritas, belanja APBN kian digenjot


Minggu, 17 November 2019 / 11:42 WIB
Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata superprioritas, belanja APBN kian digenjot
ILUSTRASI. Pelabuhan khsusus pengangkut wisatawan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai satu dari empat kawasan pariwisata super-prioritas Indonesia.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai satu dari empat kawasan pariwisata super-prioritas Indonesia. Tahun depan, salah satu fokus APBN 2020 ialah mempercepat penyelesaian pembangunan kawasan pariwisata Labuan Bajo beserta tiga destinasi lainnya yaitu Mandalika, Danau Toba, dan Borobudur.

Hal itu terlihat dari alokasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) untuk NTT pada tahun anggaran 2020 yang mencapai Rp 12,35 triliun atau naik 19% dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan belanja K/L di Kabupaten Manggarai Barat yang naik 8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 499,25 miliar.

Baca Juga: Dana transfer daerah mengucur, dana insentif untuk NTT naik 1.000% di 2020

Adapun, total dukungan angaran K/L untuk destinasi pariwisata super-prioritas Labuan Bajo sendiri saja sudah mencapai Rp 1,7 triliun tahun depan.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu NTT  Lydia Kurniawati Christyana menjelaskan, kenaikan alokasi APBN pada Provinsi NTT merupakan konsekuensi dari instruksi Presiden yang menetapkan kawasan pariwisata super-prioritas yang salah satunya Labuan Bajo.

“Pembangunan untuk mendukung pariwisata di Labuan Bajo sebenarnya sudah berjalan sejak 2017 lalu, tapi pekerjaan pembangunan terus berjalan sampai tahun ini dan tahun depan,” tutur Lidya, Jumat (15/11).

Baca Juga: Pemerintah dorong penyerapan belanja APBN di daerah lebih optimal

Kenaikan alokasi APBN 2020 untuk NTT di antaranya ditujukkan untuk penambahan anggaran pada satuan kerja (satker) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menjadi sebesar Rp 135 miliar tahun depan.

Ada juga alokasi untuk satker Balai Taman Nasional Komodo yang naik 34% menjadi Rp 39,08 miliar.

Alokasi untuk satker Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo juga naik di mana tahun 2019 sebesar Rp 88,45 miliar, lalu naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp 214,24 miliar untuk tahun depan.

Pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan dan jembatan juga masih dilakukan. Terdapat kenaikan anggaran pada PJN Wilayah III Provinsi NTT untuk belanja modal jalan dan jembatan menjadi sebesar Rp 507,26 miliar.

“Ada juga alokasi pada Balai Prasarana Permukiman wilayah NTT sebesar Rp 1,6 miliar untuk pekerjaan DED (detail engineering design) yang berlanjut dari tahun 2019 ini,” tutur Lidya.

Baca Juga: Genjot pariwisata, Menhub minta maskapai tambah layanan ke destinasi 5 Bali Baru

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran melalui Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Provinsi NTT. Untuk mendukung pembangunan kawasan pariwisata, penyaluran anggaran salah satunya melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp 3,53 triliun di 2020, naik dari Rp 3,48 di 2019.

Begitu juga alokasi DAK Fisik Kabupaten Manggarai Barat tempat di mana Kota Labuan Bajo berada, mengalami kenaikan menjadi Rp 158,8 miliar untuk tahun depan.

Lidya menjelaskan, target dari kenaikan DAK Fisik di 2020 tersebut salah satunya untuk aspek pariwisata, seperti pembangunan amenitas kawasan pariwisata di 186 daerah. Juga pembangunan 72 dermaga wisata, 35 pusat penyelaman, 72 pusat informasi turis, hingga 50 unit glass bottom boat.

Baca Juga: BI sebutkan lima hal ini perlu jadi fokus untuk hadapi tantangan global

Pemerintah provinsi NTT juga bakal memanfaatkan DAK Fisik untuk pembangunan atraksi daya tarik wisata di 306 daerah, seperti panggung kesenian atau pertunjukan, kios cenderamata, menara pandang, pusat jajanan dan kuline serta tempat-tempat atraktif lainnya.

Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono menerangkan, pertumbuhan rata-rata wisatawan mancanegara (wisman)  ke Labuan Bajo pada periode 2015-2017 mencapai 202%, sedangkan pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus) lebih tinggi lagi yakni 448%.

Terakhir pada tahun 2018 lalu, total kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo menyentuh 163.054 orang, dengan komposisi 91.870 wisman dan 71.184 wisnus.

Baca Juga: PLN pasok listrik 10 destinasi pariwisata prioritas & 11 wilayah shore connection

Sementara BOPLBF mencatat, rata-rata peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di kabupaten sekitar Labuan Bajo pada 2015-2017 mengalami kenaikan sekitar 35,5%.

Shana menyebut berdasarkan data BPS Manggarai Barat, kenaikan penerimaan daerah dari sektor pajak hotel dari tahun 2014-2017 mencapai 337,4%, sedangkan sektor pajaka restoran sebesar 305,4%.

Tahun 2018, kontribusi sektor pariwisata terhadap Kabupaten Manggarai Barat tercatat sebesar 0,81%. Dari Labuan Bajo, BOPLBF menargetkan kontribusi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) tahun ini bisa meningkat menjadi Rp 32 triliun.

Baca Juga: Diwacanakan tiket masuk Pulau Komodo akan naik menjadi US$ 1.000, setuju?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×