kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Surplus Perdagangan RI ke Amerika Serikat Capai US$ 9,92 Miliar pada Semester I-2025


Senin, 04 Agustus 2025 / 16:51 WIB
Diperbarui Senin, 04 Agustus 2025 / 17:38 WIB
Surplus Perdagangan RI ke Amerika Serikat Capai US$ 9,92 Miliar pada Semester I-2025
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat Peti Kemas di pelabuhan Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/4/2025). Amerika Serikat (AS) menjadi negara penyumbang surplus perdagangan tertinggi bagi Indonesia sepanjang semester I-2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) menjadi negara penyumbang surplus perdagangan tertinggi bagi Indonesia sepanjang semester I-2025. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, surplus Indonesia terhadap AS mencapai US$ 9,92 miliar, melampaui negara-negara mitra dagang utama lainnya.

“Ini pertanda bahwa produk-produk Indonesia masih memiliki daya saing kuat di pasar Amerika, bahkan sebelum pemberlakuan tarif resiprokal,” ujar Budi dalam konferensi pers Kinerja Perdagangan Semester I-2025 di Jakarta, Senin (4/8).

Surplus dagang ini menunjukkan kekuatan sektor ekspor nasional di tengah tekanan geopolitik dan risiko proteksionisme global. 

Baca Juga: Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Budi menegaskan, pemerintah akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor ke AS, meskipun potensi hambatan dagang mulai mengemuka.

Selain AS, Indonesia juga mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara lainnya seperti, India sebesar US$ 6,64 miliar, Filipina sebesar US$ 4,36 miliar, Malaysia sebesar US$ 3,07 miliar, dan Vietnam sebesar US$ 2,21 miliar.

Menteri Perdagangan Budi Santoso saat memaparkan kinerja ekspor RI.

Secara kawasan, surplus terbesar diperoleh dari negara-negara ASEAN sebesar US$ 9,6 miliar, kemudian Uni Eropa (EU) sebesar US$ 3,8 miliar.

Surplus terhadap EU bahkan terjadi sebelum penerapan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Ini menjadi sinyal positif bahwa ekspor kita ke EU tetap tumbuh, bahkan sebelum regulasi baru diberlakukan,” kata Budi.

Meski mencatat surplus dengan banyak negara, Indonesia juga mengalami defisit dagang, salah satunya dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). 

Namun, RRT tetap menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan nilai ekspor mencapai US$ 29,31 miliar, disusul oleh Amerika Serikat yang mencapai US$ 14,79 miliar.

Baca Juga: Surplus Neraca Dagang Terjadi 62 Bulan, Begini Kondisi Terbaru Ekspor-Impor Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×