Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
Pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan dan jembatan juga masih dilakukan. Terdapat kenaikan anggaran pada PJN Wilayah III Provinsi NTT untuk belanja modal jalan dan jembatan menjadi sebesar Rp 507,26 miliar.
“Ada juga alokasi pada Balai Prasarana Permukiman wilayah NTT sebesar Rp 1,6 miliar untuk pekerjaan DED (detail engineering design) yang berlanjut dari tahun 2019 ini,” tutur Lidya.
Baca Juga: Genjot pariwisata, Menhub minta maskapai tambah layanan ke destinasi 5 Bali Baru
Pemerintah juga mengalokasikan anggaran melalui Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Provinsi NTT. Untuk mendukung pembangunan kawasan pariwisata, penyaluran anggaran salah satunya melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp 3,53 triliun di 2020, naik dari Rp 3,48 di 2019.
Begitu juga alokasi DAK Fisik Kabupaten Manggarai Barat tempat di mana Kota Labuan Bajo berada, mengalami kenaikan menjadi Rp 158,8 miliar untuk tahun depan.
Lidya menjelaskan, target dari kenaikan DAK Fisik di 2020 tersebut salah satunya untuk aspek pariwisata, seperti pembangunan amenitas kawasan pariwisata di 186 daerah. Juga pembangunan 72 dermaga wisata, 35 pusat penyelaman, 72 pusat informasi turis, hingga 50 unit glass bottom boat.
Baca Juga: BI sebutkan lima hal ini perlu jadi fokus untuk hadapi tantangan global
Pemerintah provinsi NTT juga bakal memanfaatkan DAK Fisik untuk pembangunan atraksi daya tarik wisata di 306 daerah, seperti panggung kesenian atau pertunjukan, kios cenderamata, menara pandang, pusat jajanan dan kuline serta tempat-tempat atraktif lainnya.