Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2% pada tahun 2025 diperkirakan sulit tercapai. Salah satu penyebab utamanya adalah lambatnya realisasi belanja pemerintah pada semester I tahun ini, yang tercermin dari besarnya dana yang masih mengendap di Bank Indonesia (BI).
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengungkapkan bahwa dana pemerintah yang parkir di BI mencapai Rp 635 triliun pada April 2025 dan terus meningkat menjadi Rp 648,4 triliun pada Mei. Namun harusnya dana mengendap ini mulai turun pada Juni dan Juli seiring dengan dibukanya blokir anggaran kementerian/Lembaga oleh Pemerintah secara bertahap.
"Proyeksinya sudah jauh lebih rendah di Juni/Juli ini karena pemerintah mulai percepat belanja," ujarnya kepada Kontan, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: Pemerintah Kebut Pertumbuhan Ekonomi di Semester II, Optimistis Capai 5,2% pada 2025
Namun, percepatan belanja tersebut diperkirakan belum cukup untuk mendorong pertumbuhan secara signifikan. Menurut David, porsi belanja pemerintah yang relatif melambat pada Semester I tahun ini terutama dipicu oleh efisiensi anggaran pada awal tahun, serta laju realisasi sejumlah program pemerintah yang realisasinya lebih lambat dari perkiraan awal.
Ia menilai bahwa meskipun pemerintah berupaya memacu belanja pada semester II, tantangan struktural di sektor riil dan tekanan eksternal tetap menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.
"Sulit untuk mencapai 5,2% dalam waktu singkat karena beberapa faktor struktural yang sudah terlanjur terjadi di sektor riil, seperti rasionalisasi tenaga kerja (TK), dan dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju juga tidak terlalu mendukung untuk semester dua," jelas David.
Baca Juga: Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025, Ini Kata Pemerintah
Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih realistis berada di kisaran 4,8% hingga 4,9%.
"Pemerintah bisa membawa pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) ke 4,8%–4,9% di 2025, tapi mungkin tidak untuk sampai ke 5,2%," ujarnya.
Selanjutnya: David Luiz Resmi Gabung Pafos FC, Transfer Bersejarah Sepak Bola Siprus
Menarik Dibaca: 14 Daftar Menu Sarapan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News