Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (23/10).
Dalam pertemuan tersebut turut hadir, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Kepala KSSK, dan anggota KSSK lainnya yakni, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua DK Lembaga penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Dalam keterangannya selepas pertemuan, Sri Mulyani menyampaikan anggota KSSK telah melaporkan kepada Presiden terkait perkembangan situasi terkini perekonomian global yang harus diantisipasi dalam bulan maupun tahun mendatang.
Baca Juga: Sri Mulyani: Kalau Ekonomi AS-China Bergejolak, Dampaknya Bisa ke Seluruh Dunia
Laporan tersebut di antaranya, menyampaikan laporan hasil dari pertemuan Annual Meeting IMF-World Bank dan G20 Menteri Keuangan Bank Sentral yang dilakukan di Marrakesh, pekan lalu, serta menyampaikan situasi terkini dan situasi yang sedang terus berkembang di perekonomian global.
Selain itu, anggota KSSK juga menyampaikan kepada Presiden bahwa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter akan terus disinkronkan guna menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Sri Mulyani menambahkan, saat ini dinamika perekonomian global memberikan imbas yang harus diantisipasi.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2024, Sebanyak 47 Tower untuk ASN di IKN Bakal Siap Huni
Oleh karena itu, fiskal dan moneter akan terus berkoordinasi secara sinkron, harmonis. Tentu kita harus saling melakukan penyesuaian. Kita menggunakan dari mulai instrumen yang ada di market, maupun dari sisi komunikasi kebijakan yang akan kita terus lakukan bersama-sama antara BI dan Kementerian Keuangan,” katanya mengutip keterangan tertulis, Senin (23/10).
Selanjutnya pada sektor keuangan, Sri Mulyani menyebut akan terus memantau stabilitas mulai dari keuangan, perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan bukan bank. Hal ini juga termasuk pada pergerakan arus modal asing baik yang masuk maupun keluar.
“KSSA akan berkumpul pada akhir bulan ini sesuai dengan waktu berkumpul atau rapat berkala. Nanti kita akan terus lakukan secara teliti berbagai sektor keuangan termasuk kita terus melakukan berbagai stress test untuk meyakinkan bahwa sektor keuangan akan baik,” lanjutnya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Rp 11.000 Triliun Aset Negara Bisa Dioptimalkan Nilai Tambahnya
Di samping itu, KSSK juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk terus mengamankan agar sektor riil tetap terjaga dan daya beli masyarakat pada kelompok menengah ke bawah tetap bisa didukung melalui instrumen yang akan segera dirumuskan.
“Ada adjustment pasti. Namun itu adalah di dalam konteks untuk terus menjaga stabilitas dan menjaga pertumbuhan ekonomi dan ekonomi tetap bisa berjalan secara sustainable,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News