kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Asal Tidak Terpecah Belah, Pemilu Dampaknya akan Baik ke Ekonomi


Senin, 23 Oktober 2023 / 13:28 WIB
Asal Tidak Terpecah Belah, Pemilu Dampaknya akan Baik ke Ekonomi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, proses pemilu akan berjalan dengan baik dan tidak memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian asalkan tidak terjadi pecah belah antar capres dan cawapres.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia akan menggelar pemilihan umum (pemilu) serentak termasuk pemilihan presiden (pilpres) pada 2024. Sejumlah bakal capres dan cawapres mulai mendaftarkan dirinya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, proses pemilu akan berjalan dengan baik dan tidak memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian asalkan tidak terjadi pecah belah antar capres dan cawapres.

“Kalau pemilu dampaknya Insya Allah akan baik asal tidak ada pecah belah dan lainnya,” tutur Sri Mulyani saat menjadi pembicra dalam Kuliah Umum Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang, Senin (23/10).

Dari segi pembiayaan, kata Sri Mulyani, pemerintah telah memfasilitasi anggaran pemilu 2024 sebesar Rp 76,6 triliun. Anggaran ini akan membengkak atau bertambah Rp 17 triliun jika terjadi pemilihan putaran kedua.

“Dari sisi APBN cukup banyak belanjanya, nanti ada anggaran dari parpol dan lainnya. Bah ini mungkin akan menimbulkan dampak yang positif asalkan kita menjaga keamanan dan kesatuan,” tambahnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kalau Ekonomi AS-China Bergejolak, Dampaknya Bisa ke Seluruh Dunia

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 204.807.222 orang pada Pemilu 2024.

Dari angka tersebut, 203.055.748 orang merupakan pemilih dalam negeri yang tersebar di 38 provinsi, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (2/7). Sementara sisanya, 1.750.474 orang adalah warga negara Indonesia (WNI) yang menyebar di 128 wilayah luar negeri.

Jadwal dan tahapan Pemilu telah tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024.

Merujuk Lampiran PKPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye para calon baru akan dilaksanakan pada 13 November 2023 hingga 10 Februari 2023.

Setelah masa kampanye selama 75 hari, barulah DPT Pemilu akan melaksanakan pemungutan atau pencoblosan pada Rabu, 14 Februari 2024.

Untuk diketahui, diperkirakan pada pemilu 2024 terdapat tiga capres dan cawapres yang mendaftar. Diantaranya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) yang mendaftar pertama ke KPU pada Kamis (19/10) pagi.

Kemudian, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD resmi mendaftar dengan menyerahkan sejumlah berkas ke KPU, Kamis (19/10) siang sekitar pukul 13.10 WIB.

Sementara, bakal calon presiden Prabowo Subianto, baru saja mendeklarasikan dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bacapres dan bacawapres Pilpres 2024 pada Minggu (22/20) malam. Prabowo dan Gibran dikabarkan akan mendaftar ke KPU pada tanggal 25 Oktober mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×