kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sri Mulyani: Rp 11.000 Triliun Aset Negara Bisa Dioptimalkan Nilai Tambahnya


Rabu, 18 Oktober 2023 / 13:03 WIB
Sri Mulyani: Rp 11.000 Triliun Aset Negara Bisa Dioptimalkan Nilai Tambahnya
ILUSTRASI. Indonesia memiliki banyak aset yang masih bisa dioptimalkan guna menjadi sumber penggerak perekonomian.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memiliki banyak aset yang masih bisa dioptimalkan guna menjadi sumber penggerak perekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, aset negara senilai Rp 11.000 triliun sebagian besar masih bisa dioptimalkan nilai tambah, peranan dan kontribusinya dalam perekonomian.

"Selama pembangunan Indonesia dilakukan, aset-aset kita yang sekarang nilainya Rp 11.000 triliunn itu sebagian besar sebetulnya sangat dan masih bisa dioptimalkan dari sisi nilai tambahnya, peranannya, dan kontribusinya terhadap perekonomian," ujar Sri Mulyani dalam acara Malam Penganugerahan The Asset Manager 2023, Selasa (17/10).

Ia menyampaikan, dalam proses inventarisasi dan valuasi aset negara, seringkali didapati adanya aset dalam kondisi yang kurang optima. Bahkan, ada beberapa gedung dan lahan yang dibiarkan kosong yang pada akhirnya ditempati oleh orang yang tidak berkepentingan.

Baca Juga: Satgas BLBI Sita 7 Aset di Sumatra Utara, Nilainya Mencapai 228,1 Miliar

"Sering yang muncul di masyarakat ada gedung di daerah strategis tapi kosong atau bahkan dijadikan gudang sehingga dia tidak memunculkan opportunity cost atau nilai tambah yang harusnya bisa dimunculkan dari aset-aset yang ada dinilai strategis," katanya.

"Atau banyak juga lahan-lahan yang dibiarkan kosong dan ini kemudin di-occupied oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan atau yang kemudian ingin menyerobot," imbuh Menkeu.

Menkeu juga membagikan pengalamannya saat kunjungan kerja di berbagai negara beberapa waktu lalu. Ia melihat banyak negara yang memanfaatkan gedung-gedung tuanya menjadi tempat yang bernilai tambah ekononomi seperti wisata maupun kegiatan bisnis lainnya.

"Seperti saya di Paris itu gedung-gedung OECD indah banget, bekas koloni kali ya. Tapi itu juga menggambarkan mereka mampu untuk menggunakan gedung-gedung tua menjadi suatu tempat aktivitas," katanya.

Untuk itu, ia berharap Indonesia bisa mencontoh negara-negara lain untuk menata aset-aset sehingga perekonomian Indonesia bisa bergerak semakin baik dan aset-aset tersebut juga bisa menjadi sumber penggerak perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×