kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Indonesia Perlu Menyusun Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau


Senin, 14 Juli 2025 / 13:18 WIB
Indonesia Perlu Menyusun Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau
ILUSTRASI. Berbagai produk liquid rokok elektrik (vape) yang dijual di toko penjualan vape di Jakarta, Rabu (17/7/2024). Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mengeluarkan deklarasi terkait komitmen industri tembakau alternatif di Indonesia. Salah satunya adalah rokok elektrik (vape) hanya dijual untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/07/2024.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah perokok dewasa di Indonesia cukup besar. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 lalu mencatat ada 70 juta perokok dewasa di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia perlu strategi untuk pengurangan risiko berbagai penyakit dari bahaya produk tembakau.

Pemerhati Kesehatan Masyarakat dr. Tri Budhi Baskara menyatakan produk tembakau alternatif memang memiliki dasar ilmiah sebagai alternatif bagi perokok dewasa untuk mengurangi risiko penyakit serius akibat merokok. “Dalam kasus di mana penghentian total tidak dapat segera dicapai, produk alternatif dapat menjadi jembatan untuk beralih dari merokok,” kata dia dalam keterangannya,Senin (14/7).

Menurut dr. Tri Budhi, Indonesia perlu mempertimbangkan strategi pengurangan bahaya tembakau sebagai bagian dari kebijakan pengendalian rokok nasional. Pendekatan tradisional yang hanya fokus pada larangan belum efektif menurunkan prevalensi merokok secara signifikan. Sebab hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat merokok tertinggi di dunia.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Diskusi dan Riset Bareng Soal Vape dan Tembakau Alternatif

“Banyak perokok ingin berhenti, tapi mengalami kekambuhan karena nikotin bersifat adiktif, tanpa dukungan farmakologis atau alternatif nikotin yang lebih rendah risiko, mereka kembali ke rokok. Pendekatan pengurangan bahaya tembakau menyediakan opsi realistis yakni berpindah ke produk yang lebih rendah risiko sambil tetap memberi ruang untuk berhenti total jika memungkinkan,” ujarnya.

Sebagai gambaran, laporan Lives Saved berjudul “Saving 600,000 Lives in Nigeria and Kenya: The Impact of Complementing Tobacco Control with Harm Reduction by 2060” mengungkap potensi besar strategi pengurangan bahaya tembakau (Tobacco Harm Reduction) dalam menurunkan angka kematian akibat merokok hingga tahun 2060. Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya sepenuhnya.

Laporan yang dipimpin oleh Dr. Derek Yach, mantan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menegaskan bahwa pencegahan risiko akibat kebiasaan merokok memerlukan tindakan cepat dan inovatif. Hal ini sangat relevan mengingat dari total populasi gabungan Nigeria dan Kenya yang mencapai 281 juta jiwa, sekitar 38.851 orang meninggal secara dini setiap tahunnya akibat rokok.

“Beban penyakit akibat rokok masih akan terus meningkat di kedua negara dalam beberapa dekade mendatang. Penggunaan rokok menjadi faktor utama penyebab penyakit akibat merokok,” tulis laporan tersebut, dikutip Senin (14/7).

Sebagai solusi, laporan ini mendorong integrasi strategi pengurangan bahaya tembakau ke dalam kebijakan pengendalian rokok. Produk-produk alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin dinilai mampu memenuhi kebutuhan nikotin perokok dewasa tanpa harus terpapar zat berbahaya yang bersumber dari proses pembakaran pada rokok. Berdasarkan hasil analisis, lebih dari 600.000 nyawa berpotensi diselamatkan apabila pendekatan pengurangan bahaya tembakau diterapkan secara optimal.  

Selanjutnya: 10 Bandara Tersibuk di Dunia, Layani 100 Juta Penumpang Tiap Tahun

Menarik Dibaca: Harga Emas Naik Moderat, Potensi Pemecatan Ketua Fed jadi Katalis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×