Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan sistem identifikasi baru yang terdiri dari kode unik terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau disebut Payment ID. BI mulai melakukan uji coba sistem tersebut pada September 2025 mendatang.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengungkapkan, sistem ini dikembangkan BI untuk memotret sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tak hanya dari sisi sektor usaha, tetapi juga sebaran per wilayah.
Sebab itu, Dicky menegaskan bahwa Payment ID tak akan digunakan untuk mengintip transaksi per individu.
Baca Juga: Payment ID Dirilis 17 Agustus 2025: Ini Kelebihan dan Tantangannya
"Kami ingin tahu pertumbuhan industri sepatu, ingin tahu pertumbuhan hotel, restoran, dan kafe, tetapi tidak akan lihat data transaksi individu," kata Dicky saat berbincang dengan media, Selasa (12/8/2025).
Lebih lanjut Dicky mengungkapkan, sistem ini baru akan diuji coba di Banyuwangi bulan depan, bersama-sama dengan pemerintah untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) nontunai. Namun ia tak bisa memastikan hasil uji coba tersebut apakah akan menjadi acuan penerima bansos.
Baca Juga: Payment ID Berpotensi Memperkuat Pengawasan Shadow Banking
"Hingga saat ini belum ada yang namanya Payment ID, bentuknya masih sandbox, uji coba, piloting. Masih kami kerjakan di BI," kata Dicky.
Sesuai Blueprint Sistem Pemabayaran, Payment ID akan berlaku penuh pada tahun 2029 mendatang. Namun, kata Dicky, tergantung dinamika global dan domestik.
Selanjutnya: Target Biodiesel B50 Tahun 2026 Masih Terkendala Uji Lapangan
Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan WSG Tirol vs Real Madrid Rabu (13/8): Prediksi, H2H, dan Line Up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News