kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri optimistis ekonomi Indonesia tahun 2020 lebih positif


Kamis, 19 Desember 2019 / 22:10 WIB
Ekonom Bank Mandiri optimistis ekonomi Indonesia tahun 2020 lebih positif
ILUSTRASI. Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Punya peluang, Ekonom Bank Mandiri optimis ekonomi Indonesia tahun 2020 lebih positif. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu, harga-harga komoditas utama seperti, batu bara, minyak kelapa sawit, minyak mentah, karet dan nikel masih pada tingkat moderat, sehingga daya dorong sektor komoditas terhadap pertumbuhan ekonomi relatif masih lemah.

Selain itu, ekonom Bank Mandiri menambahkan stabilitas ekonomi nasional relatif terjaga ditunjukkan inflasi yang berhasil dijaga pada rentang target Bank Indonesia (BI). 

Kurs Rupiah juga relatif stabil pada Rp 14.100 – 14.200 per USD. Inflasi Nov-19 tercatat 3% (yoy), cenderung stabil dan berada pada rentang target inflasi tahun ini sebesar 3,5±1%. Capaian tersebut disebabkan oleh terkendalinya inflasi komponen bergejolak seiring terjaganya produktivitas dan persediaan stok bahan pangan. 

Pengendalian inflasi juga terkait dengan komitmen pemerintah dalam menjaga inflasi komponen harga diatur pemerintah, seperti bahan bakar dan energi. Selain itu, peran aktif pemerintah dan BI dalam berkoordinasi dengan pemerintah daerah juga semakin membaik.

Baca Juga: Rupiah telah menguat 2,9% hingga Desember 2019, bagaimana prospeknya tahun depan?

Secara year-to-date (ytd) November 2019, inflasi dilaporkan sebesar 2,37%. Pihaknya memperkirakan inflasi akan stabil pada kisaran 3% di akhir tahun ini, atau di bawah proyeksi sebelumnya 3,41%. Nilai tukar Rupiah per dolar AS ditutup menguat 0,09% pada 17 Desember 2019 ke posisi Rp 13.997 per dolar AS, terapresiasi 2,7% (ytd). 

Penguatan didukung oleh optimisme investor terkait fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga, serta perkembangan perundingan perang dagang AS–Tiongkok yang menunjukkan titik terang, sehingga memberikan katalis positif bagi pasar keuangan domestik. 

IHSG pada 17 Desember 19 kemarin ditutup menguat 0,53% menjadi 6.244,4, dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 7 bps menjadi 7,35% secara ytd. Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan nilai tukar Rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.248 di akhir 2019.

"Penguatan nilai tukar Rupiah ditunjang oleh defisit neraca transaksi berjalan (CAD) terhadap PDB yang mengalami penurunan dan peningkatan aliran modal masuk bersih pada investasi langsung dan portofolio. Kondisi ini menopang sektor eksternal Indonesia sehingga stabilitas nilai tukar Rupiah terus terjaga. Kami melihat faktor-faktor tersebut mampu mendukung momentum pertumbuhan Indonesia tahun 2019," sambungnya.

Baca Juga: Realisasi belanja negara baru 83% dari pagu APBN hingga November 2019




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×