Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Populasi ikan tangkap di Laut Jawa kian menipis. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, penurunan ini terjadi seiring makin parahnya pencemaran laut, terutama oleh sampah plastik, yang merusak ekosistem perairan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, mengatakan bahwa nelayan kini mulai meninggalkan Laut Jawa karena hasil tangkapan ikan semakin sulit. Pemantauan Vessel Monitoring System (VMS) menunjukkan kapal-kapal nelayan lebih banyak berkumpul di luar wilayah Jawa.
"Kalau lihat petanya, di Laut Jawa sudah sangat sedikit yang mengambil ikan tangkap. Produktivitasnya menurun," ujar Koswara saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/8).
Baca Juga: KKP akan Bagikan Vessel Monitoring System (VMS) Gratis ke Nelayan Kecil
Menurut dia, pergerakan populasi ikan tangkap kini bergeser ke wilayah timur Indonesia seperti Maluku hingga Papua, serta wilayah barat laut seperti perairan Anambas. Laut Sawu di selatan juga menjadi tujuan baru bagi aktivitas penangkapan ikan.
Alhasil, nelayan yang sebelumnya menggantungkan hidup di Laut Jawa mulai mencari hasil tangkapan di wilayah perairan yang lebih sehat. Sementara Laut Jawa semakin sepi aktivitas melaut.
Koswara menegaskan, penurunan jumlah ikan ini bukan tanpa sebab. Ekosistem laut yang rusak akibat pencemaran menjadi penyebab utama.
"Ini indikasi kuat bahwa laut Jawa tidak sehat lagi. Salah satu penyebabnya adalah sampah yang makin masif," katanya.
Baca Juga: KKP Siapkan Anggaran Rp 2,2 Triliun Untuk Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih
Sebagai respons atas kondisi ini, KKP menyiapkan dua langkah utama:
- Mengurangi sampah laut, khususnya plastik.
- Melakukan penanaman kembali hutan mangrove untuk memulihkan ekosistem pesisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News