Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia memperluas kemitraan strategis untuk memperkuat arus investasi masuk. Terbaru, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan US-ASEAN Business Council (USABC) dan American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia).
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama di sektor investasi dan perdagangan.
MoU ini mencakup beberapa poin penting: pengembangan kebijakan investasi, promosi peluang usaha kepada investor asal AS, fasilitasi dialog antara pelaku bisnis dan otoritas Indonesia, serta pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik di bidang penanaman modal.
“Kami percaya masih banyak potensi yang bisa digali bersama. Saat ini, kami tidak hanya mendorong investasi masuk ke Indonesia, tetapi juga memulai babak baru dengan kapasitas untuk berinvestasi keluar melalui Danantara,” ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, Jumat (1/8).
Rosan menambahkan, pemerintah saat ini tengah memperkuat fondasi regulasi dengan mereformasi berbagai hambatan non-tarif, termasuk isu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan sistem kuota. Satgas Deregulasi Investasi pun telah dibentuk untuk mempercepat proses ini lintas kementerian.
Baca Juga: Investasi Tumbuh, PHK Naik: Industri Tekstil Terancam Deindustrialisasi
Siapa USABC dan AmCham Indonesia?
US-ASEAN Business Council (USABC) merupakan organisasi terkemuka yang mewakili kepentingan lebih dari 170 perusahaan Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara. Lembaga ini menjembatani kerja sama ekonomi antara sektor swasta AS dengan pemerintah negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Sementara itu, American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia) adalah asosiasi pelaku usaha asal AS yang beroperasi di Indonesia. AmCham menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan besar dan menengah asal AS untuk mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, serta menjalin dialog konstruktif dengan pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Percepat Investasi, Kemenko Perekonomian Teken MoU dengan Taikun Petro Chemical
Pentingnya MoU Ini bagi Indonesia
Penandatanganan MoU dengan USABC dan AmCham Indonesia memiliki arti strategis bagi Indonesia. Dengan jaringan perusahaan AS yang luas di kedua organisasi tersebut, kesepakatan ini membuka peluang masuknya investasi berkualitas dari Amerika Serikat. Selain itu, MoU ini juga dapat memperkuat kepastian hukum, transparansi kebijakan, serta meningkatkan daya saing Indonesia di mata investor global.
“Kami ingin Indonesia dipilih sebagai mitra yang paling strategis di kawasan. Masukan dari pelaku usaha AS sangat kami perlukan untuk memperkuat kepastian investasi jangka panjang,” tambah Rosan.
USABC Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Ted Osius, menyebut kerja sama ini datang pada momen penting dalam hubungan ekonomi kedua negara.
“Forum ini adalah platform konkret untuk mengidentifikasi prioritas kebijakan, menyelesaikan hambatan, dan memperluas peluang investasi berkualitas,” katanya.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Ada Rencana Investasi Besar di Proyek Energi Bersih Indonesia
Senada, Managing Director AmCham Indonesia, Donna Priadi, menyatakan bahwa kerja sama ini memperkuat komitmen AmCham untuk menjadi mitra utama pemerintah Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Investasi AS di Indonesia merupakan kekuatan positif bagi pertumbuhan dan inovasi. Kami siap mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Selanjutnya: PMI Manufaktur Indonesia Turun Lagi, Pemerintah Siapkan Stimulus Industri
Menarik Dibaca: Promo A&W Sharing Meal Agustus 2025, Paket Aroma Chicken Ramean Mulai Rp 100.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News