kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Ekonomi Kuartal II-2025 Diperkirakan Melambat, Pertumbuhan di Bawah 5%


Minggu, 03 Agustus 2025 / 17:37 WIB
Ekonomi Kuartal II-2025 Diperkirakan Melambat, Pertumbuhan di Bawah 5%
ILUSTRASI. Tarif Impor Suasana bongkar muat petikemas di Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Jakarta, Rabu (9/7/2025). Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di bawah 5%, dan lebih rendah dari realisasi Kuartal I, stimulus pemerintah dinilai belum terdampak.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menjelang rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin 5 Agustus 2025, ekonomi nasional diperkirakan masih akan di bawah angka 5%, dan lebih rendah dari realisasi Kuartal I.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, mengatakan, meski sejumlah kebijakan pemerintah seperti pemberian tunjangan ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), paket stimulus ekonomi, serta program pembangunan prioritas nasional, dinilai belum cukup kuat untuk mengerek pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami perlambatan, dari 4,87% secara tahunan (YoY) pada periode puncak kuartal I-2025 menjadi 4,79% YoY di kuartal II-2025," ungkap Myrdal kepada Kontan, Minggu (3/8).

Baca Juga: Ekonom Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2025 Hanya Tumbuh Sekitar 4,55%-4,65%

Menurut Myrdal, perlambatan ini merupakan konsekuensi dari tidak adanya faktor pendorong signifikan yang bisa mengungkit laju ekonomi seperti pada awal tahun. 

“Laju ekonomi memang kembali normal, tapi belum ada faktor pendorong khusus di tengah era perang dagang, dengan harga komoditas ekspor andalan Indonesia yang relatif lemah selama kuartal II-2025,” ujarnya.

Myrdal juga mencermati adanya perlambatan pada sektor konstruksi nasional. Hal ini terjadi seiring dengan pergeseran fokus pemerintah yang tidak lagi menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama.

Imbasnya terlihat dari konsumsi semen nasional yang hanya tumbuh 1,83% YoY, dengan total volume sebesar 13,99 juta ton pada kuartal II-2025.

Sementara itu, sektor konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan tanda-tanda melemah. 

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Stimulus Semester II-2025 Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jadi 5%

"Konsumsi rumah tangga domestik juga diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan, dari 4,89% YoY pada kuartal I menjadi 4,70% YoY di kuartal II-2025," kata Myrdal.

Ia menyebut hal ini seiring dengan lemahnya penjualan barang tahan lama seperti mobil dan sepeda motor baru, dan menjadi salah satu faktor yang menekan pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konfrensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) (29/7) menyampaikan, realisasi stimulus ekonomi pada Juni 2025 sebesar Rp 13,6 triliun, dari total yang dianggarkan Rp 24,44 triliun.

Baca Juga: Proyeksi Ekonomi 2025 Terbaru: Sri Mulyani Optimistis, Lembaga Global Pesimistis

Adapun perinciannya Paket Stimulus paa Juni-Juli, yakni stimulus diskon transportasi sebesar Rp 0,94 triliun, kemudian stimulus penebalan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp11,93 triliun, stimulus Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp10,72 triliun, dan stimulus diskon tarif tol sebesar Rp0,65 triliun (bersumber dari non-APBN), serta perpanjangan diskon 50% untuk iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp0,2 triliun (non-APBN) bagi perusahaan industri padat karya tertentu.

Selanjutnya: Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Laba dan Penjualan 5% di Akhir 2025

Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×