kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Ditjen Pajak Diminta Timbang Matang Kebijakan Pajak yang Pro Konglomerat


Senin, 19 Mei 2025 / 05:00 WIB
Ditjen Pajak Diminta Timbang Matang Kebijakan Pajak yang Pro Konglomerat
ILUSTRASI. Keluhan Coretax Suasana di kantor pelayanan pajak madya Jakarta Selatan II, Selasa (14/01/2025). Dirjen Pajak diminta tidak memuluskan kebijakan yang pro konglomerat, seperti pengampunan pajak alias tax amnesty dan pembentukan family office.


Reporter: Dendi Siswanto, Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

Ketiga, penyelenggaraan tax amnesty secara berulang berpotensi mengikis kepatuhan sukarela. Bahkan, penyelenggaraan tax amnesty justru memberi sinyal ke wajib pajak, otoritas cenderung lemah dan tidak mampu melakukan penegakan hukum.

Keempat, tax amnesty bukanlah faktor yang menentukan keputusan pelaku usaha dalam menempatkan modal, melainkan sistem pajak dan faktor nonpajak lainnya.

Kelima, tax amnesty bisa mengurangi ketimpangan ekonomi dan memastikan beban pajak terdistribusi secara merata. Keenam, tax amnesty bisa jadi penanda mulainya implementasi coretax administration system, pendirian lembaga pajak baru, penetapan pungutan baru, dan lain-lain.

Baca Juga: Setoran Pajak Januari 2025 di Beberapa Wilayah Anjlok

Ketua Departemen Penelitian dan Pengkajian Kebijakan Fiskal Konsultan Pajak Indonesia Pino Siddharta sepakat kebijakan tax amnesty bisa jadi salah satu alternatif, mengingat penerimaan pajak saat ini tengah mengalami tekanan. Namun, tax amnesty akan mencederai wajib pajak yang yang sudah patuh.

Pino juga wanti-wanti pemerintah mempertimbangkan kembali rencana pendirian family office karena dianggap mengusik rasa keadilan bagi wajib pajak.

"Family office juga belum tentu mengundang minat investor asing," kata Pino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×