kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Chatib Basri: Dana perjalanan dinas Rp 43 triliun bisa dipotong buat tangani corona


Rabu, 22 April 2020 / 02:25 WIB
Chatib Basri: Dana perjalanan dinas Rp 43 triliun bisa dipotong buat tangani corona


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Penanganan dampak virus corona Covid-19 di dalam negeri membutuhkan biaya yang ekstra jumbo.

Karena itu pemerintah perlu all out mengalokasikan dana dari APBN maupun APBD tahun ini agar wabah virus corona Covid-19 segera berakhir.

Baca Juga: Chatib Basri sarankan agar pemerintah pertajam pemotongan anggaran untuk corona

Pemerintah juga harus rela untuk lebih dalam pemangkasan anggaran, baik anggaran perjalanan dinas maupun belanja infrastruktur untuk dialihkan guna menangani virus corona Covid-19.

Ekonom Senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, anggaran perjalanan dinas tahun 2020 yang dialokasikan sebesar Rp 43 triliun, bisa dipotong lagi lebih dari 25% dan dialokasikan untuk penanganan bencana non alam wabah virus corona Covid-19 .

Baca Juga: Hore, Pindad sudah bisa bikin ventilator buat pasien corona, kerjasama dengan UI

Pasalnya, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka menecagah penyebaran virus corona Covid-19 yang dilaukan oleh beberapa daerah seperti saat ini sudah pasti perjalanan dinas tidak bisa dilakukan.

Selain anggaran perjalanan dinas, pemerintah bisa memangkas anggaran belanja modal fisik seperti infrastruktur dan menunda pelaksanaanya.

SELANJUTNYA>>>

Itu karena, meskipun anggaran infrastruktur sangat dibutuhkan, tetapi eksekusinya tidak memungkinkan untuk dilakukan pada saat seperti ini.

"Namun, tidak mungkin Kementerian Keuangan melakukan sendiri, harus ada komitmen dari kementerian lembaga (K/L) lainnya," kata Chatib, Selasa (21/4).

Baca Juga: Ventilator lokal made in PT Pindad siap bantu pasien corona, berapa harga jualnya?

Sebagai imbas dari kebutuhan anggaran yang besar, maka defisit fiskal diperlebar lebih dari batas aman 3% dari produk domestik bruto (PDB).

Jika alokasinya difokuskan untuk kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan aktivitas usaha maka pasar bisa menerima keputusan tersebut.

Baca Juga: Chatib Basri sarankan pemerintah fokus pada 4 sektor ini untuk tangani covid-19

Salah satu buktinya, respon positif penerbitan obligasi global US$ 4,3 miliar dengan imbal hasil yang kompetitif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×