kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita anak pedagang es doger keliling yang lolos tes CPNS


Rabu, 16 Januari 2019 / 15:30 WIB
Cerita anak pedagang es doger keliling yang lolos tes CPNS


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Bersamaan dengan waktu pendaftaran CPNS, Oki juga mendaftar S-2 Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI).  Dua bulan sebelum tes, ia indekos di Depok untuk latihan soal SIMAK UI sekaligus latihan soal CPNS. Alhamdulillah dua-duanya lulus. Namun karena CPNS belum boleh kuliah dulu selama satu tahun, Oki mengajukan penundaan kuliah ke UI.

Namun kelulusan Oki sebagai CPNS tidak semulus yang dibayangkan. Langkah demi langkah ia lalui untuk mengejar cita-cita ibu serta almarhumah istrinya. Sebelum ujian CPNS dimulai, ia banyak membantu orang dan memberikan sumbangan.

Ia juga menyempatkan diri mampir ke suatu masjid untuk melaksanakan salat Dhuha. Di masjid tersebut, ia menyumbangkan satu-satunya lembaran uang yang ada di dompetnya. “Saya tidak tahu kalau habis bensin atau ada sesuatu di jalan, pokoknya saya masukin semua,” ungkapnya.

Ternyata, saat pengumuman Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), namanya tidak tercantum. Putus asa sempat menghampiri Oki kembali. “Kenapa sudah sedekah dan segala macam, masih tidak lulus,” ujarnya, yang menceritakan bahwa ia sempat mengeluh. Ia mendapat nilai 140 pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang seharusnya 143. Sedangkan TIU skornya 90, dan TWK 115, sehingga nilai kumulatifnya 345. Adapun passing grade adalah TWK 75, TIU 80, dan TKP 143.

Tak lama setelah pengumuman, pemerintah, melalui Kementerian PANRB menerbitkan Permen PANRB No. 61/2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Formasi PNS dalam Seleksi CPNS Tahun 2018. Dengan regulasi baru itu, Oki dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahap selanjutnya. “Alhamdulillah banyak keajaiban,” ucapnya penuh syukur.

Rangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dinilainya akuntabel dan transparan pun diikuti Oki. Ia yakin, dengan sistem komputerisasi, tidak ada celah untuk mengubah nilai atau perbuatan curang lainnya. Hasilnya, saat pengumuman, nilainya menempati posisi lima besar. “Saya acungkan dua jempol untuk seleksi tahun ini,” imbuhnya.

Dari tahap awal hingga pemberkasan, ia merasa semuanya transparan. Dengan kelulusan ini, ia sempat diminta oleh sanak keluarganya untuk membantu kelulusan saudaranya. “Saya katakan tidak bisa. Prosesnya sudah transparan, nilai keluar begitu selesai tes,” ujar Oki.

Selain membantu perekonomian keluarga, Oki yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial ini juga ingin melayani masyarakat dari dalam sistem pemerintahan. Ia berharap bisa mengubah sistem yang sebelumnya dianggap lelet, menjadi birokrasi yang cepat, tanggap dan lugas.

Segala harapan itu, menurut Oki, tidak ada gunanya jika hanya sekadar berharap tanpa tindakan. Dengan mengubah sistem dari dalam, ia merasa bisa membantu negara ini. “Kalau cuma harapan tanpa tindakan, ya harapan kosong saja,” ucapnya.

Oki bercerita, Imas Hotimah, sang ibu, sangat bangga ketika mengetahui Oki lolos menjadi CPNS. Diceritakan, sang ibu berpesan agar Oki jangan korupsi, karena masyarakat saat ini masih mengganggap birokrasi di Indonesia dekat dengan praktik korup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×