kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Cadangan Devisa Berpotensi Turun Akhir Tahun, Rupiah Diperkirakan di Level Rp 16.700


Jumat, 07 Februari 2025 / 15:44 WIB
Cadangan Devisa Berpotensi Turun Akhir Tahun, Rupiah Diperkirakan di Level Rp 16.700
ILUSTRASI. Petugas menata dan mencatat uang asing dolar Amerika Serikat di Pooling Center, Bank Mandiri, Jakarta. Cadangan devisa Indonesia diperkirakan merosot imbas ketidakpastian pasar keuangan dan perekonomian global. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia diperkirakan merosot imbas ketidakpastian pasar keuangan dan perekonomian global.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, sentimen risk-off akan meningkat di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan Trump yang berfokus ke dalam negeri, dinilai dapat memicu perang dagang,  perang mata uang, memicu inflasi AS yang lebih tinggi dan mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga kebijakan 'higher-for-longer'.

Sejalan dengan itu, risiko stagnasi ekonomi yang berkepanjangan di China, faktor-faktor ini kemungkinan akan meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe haven, terutama dollar AS, dan juga mendorong arus modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi US$ 156,1 Miliar Pada Januari 2025

Selain itu, Josua menyebut, kebijakan proteksionisme Trump dapat menghambat kemajuan disinflasi AS, sehingga membatasi ruang The Fed untuk melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut, dan dengan demikian meningkatkan daya tarik aset AS.

“Dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi dan pasar keuangan global terkini, kami memproyeksikan cadangan devisa Indonesia akan berkisar antara US$ 152 - 156 miliar pada akhir 2025, dibandingkan dengan US$ 155,72 miliar pada akhir 2024,” tutur Josua kepada Kontan, Jumat (7/2).

Di samping itu, nilai tukar rupiah juga diperkirakan akan terdepresiasi menjadi sekitar Rp 16.300 hingga Rp 16.700 per dolar AS pada akhir tahun 2025, dari Rp 16.102 per dollar AS pada akhir tahun 2024.

Baca Juga: Cadangan Devisa Berpotensi Meningkat, Namun Kondisi Global Perlu Diwaspadai

Josua juga memperkirakan Bank Indonesia akan terus menggunakan cadangan devisanya untuk mengintervensi pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yang dapat mengakibatkan menipisnya cadangan devisa secara bertahap.

“Namun demikian, fundamental ekonomi Indonesia yang relatif solid dan prospek yang baik dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan regional masih dapat menarik arus modal masuk,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 tercatat sebesar US$ 156,1 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Desember 2024 sebesar US$ 155,7 miliar. Meningkatnya cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah.

Tonton: Pemerintah Akan Mulai Program Cek Kesehatan pada 10 Februari

Selanjutnya: Daftar 21 Jenis Layanan Kesehatan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

Menarik Dibaca: Resep Nasi Tim Ayam Jamur dari Nasi Kemarin yang Harum dan Kaya Rasa, Bikin Ketagihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×