Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat arah ruang pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate pada sisa tahun ini. Langkah ini mempertimbangkan inflasi yang terus melandai dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) BI, Firman Mochtar, mengatakan bahwa ruang penurunan suku bunga masih terbuka lebar. Salah satu alasannya adalah inflasi yang diperkirakan akan lebih rendah dari target bank sentral.
"Inflasi targetnya kan 1,5% sampai dengan 3,5%. Sekarang kami meyakini inflasi ke depan itu akan turun di bawah 2,5%," ujar Firman dalam Taklimat Media BI di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Baca Juga: Geber Penyaluran Kredit Bank, BI Kurangi Oustanding SRBI
Firman juga menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah saat ini berada dalam kondisi stabil. Mata uang garuda tercatat menguat di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp16.700 per dolar AS pada April lalu.
Menurut BI, stabilitas rupiah ini membuka ruang tambahan bagi pelonggaran moneter. Firman menyatakan bahwa penguatan nilai tukar mendukung prospek pemangkasan suku bunga lanjutan.
"Ini lah yang membuat kita akan lihat lagi ke depan masih ada ruang untuk menurunkan itu (suku bunga) tapi bagaimana kita lihat lagi nanti, bagaimana perkembangan-perkembangan yang akan terjadi dari sisi globalnya," ungkap Firman.
Baca Juga: Asian Development Bank Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,1% di 2026
Sebagai catatan, sepanjang tahun ini BI telah tiga kali memangkas suku bunga acuan. Penurunan dilakukan masing-masing sebesar 25 basis poin pada Januari, Mei, dan Juli 2025. Saat ini, BI Rate berada di level 5,25%.
Langkah pelonggaran ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kredit dan menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Menarik Dibaca: Samsung A14 Harga Juli 2025 Bikin Tenang Seharian, Enggak Perlu Powerbank Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News