kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Konflik Thailand-Kamboja, Parwisata hingga Ekspor Buah Bakal Terdampak


Jumat, 25 Juli 2025 / 16:46 WIB
Konflik Thailand-Kamboja, Parwisata hingga Ekspor Buah Bakal Terdampak
ILUSTRASI. REUTERS/Cindy Liu. Celios menilai krisis Thailand – Kamboja di perbatasan kedua negara bakal berdampak kepada laju pariwisata dan ekspor buah-buahan dari Thailand.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda menilai ketegangan antara Thailand – Kamboja di wilayah perbatasan kedua negara bakal berdampak kepada laju pariwisata dan ekspor buah-buahan dari Thailand.

Nailul menjelaskan, Thailand memiliki potensi pariwisata kelas dunia, dengan adanya konflik tersebut bakal membuat masyarakat berfikir dua kali untuk melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut.

“Dengan begitu sektor pariwisata Thailand akan terganggu cukup besar. Dampak ke Indonesia adalah sektor yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung ke Thailand. Salah satunya adalah buah-buahan tropis yang biasa diekspor oleh Indonesia,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (25/7).

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap Harun Masiku

Selain itu, lanjut Nailul, permintaan ikan Indonesia dari Thailand juga bisa berkurang, padahal seperti diketahui Thailand menjadi pasar ekspor utama nomor 10 untuk Indonesia.

Untuk itu, Nailul berpandangan, pemerintah Indonesia seharusnya menjadi penengah konflik antara Thailand dan Kamboja. Menurutnya, konflik regional seperti ini pasti akan merugikan negara lainnya dalam regional yang sama, termasuk Indonesia.

“Kedua, harus ada mencari negara lain sebagai alternatif pasar produk Indonesia, terutama di pasar non ASEAN. Tapi tidak mudah juga untuk mencari pasar alternatif,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Thailand dan Kamboja kembali terlibat dalam bentrokan bersenjata paling serius dalam lebih dari satu dekade, menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan yang disengketakan.

Sedikitnya 16 orang tewas dan lebih dari 130.000 warga sipil telah dievakuasi, menjadikan konflik ini krisis kemanusiaan regional yang mengkhawatirkan.

Bentrokan meletus di sekitar wilayah sengketa yang berbatasan dengan kompleks candi kuno, dan dengan cepat menyebar ke beberapa titik lain di sepanjang perbatasan. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pemicu tembakan pertama.

Baca Juga: Tujuh PSN Baru Prabowo, dari MBG hingga Kopdes Merah Putih, Apakah Layak?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×