kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Rupiah Mendadak Jadi Rp 8.170 per Dolar AS di Google, Ini Kata Pakar IT


Sabtu, 01 Februari 2025 / 23:10 WIB
Rupiah Mendadak Jadi Rp 8.170 per Dolar AS di Google, Ini Kata Pakar IT
ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Salah satu kemungkinan penyebabnya rupiah jadi eror di mesin pencarian Google adalah kesalahan teknis di platform penyedia informasi nilai tukar.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Informasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di situs pencarian Google mendadak jadi sorotan. Bagaimana tidak, tiba-tiba rupiah menjadi Rp 8.170 per dolar AS di situs tersebut.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha pun turut menyoroti hal ini. Menurutnya, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan teknis dalam sistem Google atau platform penyedia informasi nilai tukar.

Ia menjelaskan situs pencarian seperti Google mengandalkan algoritma yang menarik data dari berbagai sumber. Jika terjadi bug atau gangguan teknis dalam proses ini, data yang disajikan bisa menjadi tidak akurat atau bahkan menyesatkan.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,33% ke Rp 16.312 Per Dolar AS Pada Jumat (31/1)

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial. 

“Dalam skenario ekstrem, manipulasi data kurs ini bisa digunakan sebagai bagian dari strategi spekulasi atau disinformasi untuk mengacaukan pasar,” jelas Pratama dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2).

Ia juga berpendapat kesalahan dalam menampilkan kurs nilai tukar rupiah yang terjadi di Google bukan hanya sekadar masalah teknis semata, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih luas, terutama karena lambannya perbaikan terhadap informasi yang salah tersebut.

Lebih lanjut, ia mengingatkan Google seharusnya lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkannya, terutama terkait data ekonomi yang sensitif. 

Baca Juga: Pelemahan Makin Dalam, Rupiah Berada di Rp 16.263 Per Dolar AS, Kamis (30/1) Siang

Meskipun bukanlah penyedia data finansial primer dan hanya menarik informasi dari berbagai sumber, penyedia layanan sebesar Google tetap memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang ditampilkan akurat dan segera diperbaiki jika terjadi kesalahan.

“Ketika sebuah kesalahan telah terdeteksi dan dilaporkan oleh banyak pengguna, namun tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat,” tambahnya.

Untuk memastikan informasi nilai tukar yang benar, ia pun menyarankan agar pengguna tidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi. 

Misalnya, mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya seperti Bloomberg, Reuters, dan OANDA akan memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Melemah 1,07% Bulan ini ke Rp 16.305 Per Dolar AS, Jumat (31/1)

“Di tengah ketidakpastian digital, kehati-hatian dalam memverifikasi informasi adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×