kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.357.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Optimistis Inflasi 2024 dan 2025 akan Terkendali dalam Rentang 1,5%-3,5%


Minggu, 16 Juni 2024 / 09:15 WIB
BI Optimistis Inflasi 2024 dan 2025 akan Terkendali dalam Rentang 1,5%-3,5%
ILUSTRASI. Bank Indonesia optimistis inflasi hingga akhir tahun 2024 akan terjaga sesuai target di rentang 1,5% hingga 3,5% ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis inflasi hingga akhir tahun 2024 akan terjaga sesuai target di rentang 1,5% hingga 3,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bahkan di hadapan Presiden Joko Widodo, Perry juga menyampaikan, inflasi akan tetap terkendali hingga 2025 mendatang.

“Kami memperkirakan inflasi di sisa 2024 ini dan tahun 2025 akan tetap terkendali rendah dalam kisaran 2,5% plus minus 1%,” tutur Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Presiden, Jumat (14/6).

Ia menuturkan tren inflasi dalam 10 tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Ini terbukti dari kondisi inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2024 tercatat sebesar 2,84%, atau terjaga dalam kisaran target 2,5% plus minus 1%.

Baca Juga: Inflasi Nigeria Capai 33,95% di Mei, Rekor Tertinggi dalam 28 Tahun

Untuk menjaga agar inflasi tetap stabil, BI terus mempererat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui perluasan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di 46 kantor BI di seluruh Indonesia.

“Kami bersinergi erat dengan pemerintah daerah untuk diarahkan mengamankan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan. Antara lain program ketahanan komoditas pangan, kerjasama antar daerah, fasilitas distribusi pangan, serta digitalisasi,” ungkapnya.

Meski begitu, Perry juga terus mewaspadai terkait kondisi global yang belum ramah. Menurutnya, kesinambungan sangat penting untuk pengendalian inflasi ke depan, khususnya untuk memitigasi kenaikan harga pangan dan energi akibat kondisi geopolitik yang masih berkelanjutan.

“Ketidakpastian pasar keuangan global serta permasalahan struktural seperti produktivitas, dan efisiensi distribusi dan integrasi data pangan juga perlu diperbaiki. Oleh karena itu kami mohon arahan presiden dalam rakornas kali ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×