CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Pefindo: Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 11 Triliun di November 2025


Minggu, 23 November 2025 / 22:51 WIB
Pefindo: Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 11 Triliun di November 2025
ILUSTRASI. Penerbitan surat utang korporasi di Indonesia terus mencatat aktivitas signifikan sepanjang awal November 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/05/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi di Indonesia terus mencatat aktivitas signifikan sepanjang awal November 2025.

Data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat total penerbitan surat utang korporasi pada pekan pertama dan kedua November 2025 mencapai lebih dari Rp11 triliun.

Secara rinci, pekan pertama November 2025, terdapat penerbitan surat utang dari empat perusahaan senilai Rp5.122 miliar (Rp5,12 triliun).

Sementara pekan kedua, tiga perusahaan menerbitkan surat utang senilai Rp6.274 miliar (Rp6,27 triliun).

Baca Juga: Minat DNDF BI Terbatas: Mengapa Pasar Enggan Kunci Kurs Rupiah?

Prospek obligasi korporasi dipengaruhi suku bunga

Indri Liftiany Travelin Yunus, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas menilai, pergerakan obligasi korporasi akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi suku bunga.

Saat ini, pasar tengah menimbang potensi pemangkasan suku bunga acuan ke depan, yang akan berdampak pada arus dana (money flow) di pasar obligasi.

“Ke depan, jika pasar memperkirakan suku bunga acuan masih bisa dipangkas, harga obligasi berpeluang melanjutkan rally. Namun, untuk akhir tahun, kami perkirakan suku bunga kemungkinan akan tetap, sehingga yield dan harga obligasi cenderung flat,” kata Indri kepada Kontan.co.id, Jumat (21/11/2025).

Ia menambahkan, strategi memilih obligasi korporasi yang tepat adalah memperhatikan issuer dan rating obligasi.

Obligasi dengan rating AAA hingga A tetap menjadi pilihan aman untuk menakar risiko yang wajar.

“Obligasi korporasi biasanya menawarkan return lebih menarik dibandingkan obligasi pemerintah, namun risikonya juga lebih tinggi dan perlu diperhatikan,” tambahnya.

Baca Juga: Lelang DNDF Sepi Peminat, Pasar Nilai Rupiah Masih Berpotensi Melemah

Obligasi korporasi Indonesia masih tertinggal

Menurut Bank Indonesia (BI), pasar obligasi korporasi Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia.

Berdasarkan data IMF dan Asian Bonds Online (2024), nilai outstanding obligasi korporasi Indonesia baru mencapai 2,1% dari PDB atau sekitar US$29 miliar dari total PDB US$1,396 triliun.

Rasio ini jauh lebih rendah dibandingkan negara lain di kawasan, seperti Korea Selatan (60,7% dari PDB), Singapura (27,06%), dan Jepang (16,84%).

Sementara itu, total rasio utang terhadap PDB Indonesia tercatat 40,19%, dengan outstanding obligasi pemerintah dan bank sentral mencapai US$387 miliar atau 27,72% dari PDB.

Selanjutnya: Minat DNDF BI Terbatas: Mengapa Pasar Enggan Kunci Kurs Rupiah?

Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×